Jakarta (KABARIN) - Tim forensik RS Polri Kramat Jati menjelaskan alasan pentingnya pencarian ulang rahang dan gigi Alvaro Kiano Nugroho (6) di lokasi pembuangan di Bogor, Jawa Barat.
"Pada saat olah TKP, aspek medis melakukan pencarian ulang karena rahang dan gigi merupakan bukti penting," kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.
Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati bersama Polres Metro Jakarta Selatan sudah menemukan dan memeriksa bagian kerangka lain, tapi pencarian rahang menjadi sorotan karena beberapa orang bertanya apakah DNA dari tulang lain sudah cukup untuk memastikan identitas Alvaro.
Prima menegaskan, rahang dan gigi termasuk data primer identifikasi seperti sidik jari dan DNA sehingga sangat krusial.
"Ketika rahang ditemukan, otomatis gigi-giginya ikut menempel. Data gigi ini sangat berharga dalam proses identifikasi," ujar Prima.
Meski DNA dari tulang lain sudah menunjukkan kecocokan dengan Alvaro, temuan gigi memperkuat hasil identifikasi. Pemeriksaan gigi juga membantu tim forensik memperkirakan usia korban lebih akurat.
"Karena tidak ada data pembanding lain, hasil perkiraan itu kami cocokkan dengan DNA sehingga identifikasi semakin kuat," tambahnya.
Dengan adanya rahang, bukti identifikasi bukan hanya sekadar pelengkap tapi memperkokoh kesimpulan ilmiah.
"Bisa saja DNA sebelumnya sudah menunjukkan itu Alvaro, tapi dengan dua data primer, kekuatannya jauh lebih tinggi," jelas Prima.
Untuk sampel DNA, pihak forensik hanya menggunakan DNA ibu kandung karena ayah biologis tidak bisa diikutsertakan secara hukum.
"Kami hanya mengambil DNA dari ibunya. Secara biologis, anak itu 50 persen dari ibu dan 50 persen dari ayah. Karena ayahnya tidak lagi berproses hukum, maka cukup menggunakan DNA ibu," kata Prima.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menambahkan bahwa pencarian rahang juga dilakukan agar bukti identifikasi lebih kuat.
"Intinya, tim forensik mengambil DNA pembanding dari ibu, dan pencarian ulang di TKP dilakukan untuk memperkuat bukti identifikasi. Dengan adanya gigi, data primernya jadi dua dan kesimpulan lebih kuat," ujar Nicolas.
RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri Kramat Jati memastikan kerangka yang ditemukan di Tenjo, Bogor, memang Alvaro Kiano Nugroho berdasarkan pemeriksaan DNA dan gigi.
"Hasil pemeriksaan DNA dan gigi menunjukkan bahwa kerangka tersebut identik dan dapat dipastikan adalah Alvaro Kiano Nugroho, anak biologis dari saudari Arum Indah Kusumastuti," kata Prima.
Tim forensik Pusdokkes Polri sudah melakukan rangkaian pemeriksaan sejak jenazah diterima, termasuk analisis tulang rahang dan gigi oleh Tim Odontologi Forensik.
Alvaro hilang sejak Maret 2025 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dan ditemukan meninggal di Kali Cilalay, Bogor, dalam kondisi kerangka setelah delapan bulan.
Pelaku pembunuhan adalah ayah tiri Alvaro, Alex Iskandar (49), dan korban dimakamkan di Tanah Wakaf Masjid Jami' Al Muflihun Bintaro, Jakarta Selatan, pada Kamis.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025