Money

Keputusan "dovish" The Fed pengaruhi nilai tukar Rupiah hari ini

Jakarta (KABARIN) - Nilai tukar rupiah menutup perdagangan Kamis dengan sentuhan positif. Mata uang Garuda menguat 12 poin atau 0,07 persen ke level Rp16.676 per dolar AS, naik dari posisi sebelumnya Rp16.688 per dolar AS.

Research and Development ICDX Taufan Dimas Hareva menjelaskan bahwa penguatan rupiah kali ini ikut terdorong oleh kebijakan The Fed yang bernuansa dovish.
“Sentimen pasar mulai mengurangi tekanan terhadap dolar AS setelah keputusan The Fed yang dovish,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta.

Mengutip Anadolu, Federal Reserve memangkas suku bunga acuan 25 basis poin ke kisaran 3,5–3,75 persen. Langkah ini sudah sesuai ekspektasi pasar dan menjadi pemangkasan ketiga sekaligus terakhir sepanjang 2025. Sebelumnya, The Fed menahan bunga tetap dalam lima pertemuan beruntun sebelum kembali menurunkan suku bunga pada FOMC September.

Taufan menambahkan, melemahnya dolar AS secara umum memberi ruang mata uang negara berkembang untuk menguat, termasuk rupiah. Meski begitu, potensi pemangkasan BI-Rate yang sudah lebih dulu diantisipasi pasar bisa menahan laju penguatan rupiah agar tidak terlalu agresif.

Dalam jangka menengah, para ekonom memproyeksikan rupiah masih bisa melemah tipis dari posisi saat ini. Tapi pelemahan tersebut dinilai tak akan sedalam tahun-tahun sebelumnya, mengingat fundamental ekonomi domestik cukup stabil dan cadangan devisa masih kuat.

“Rata-rata rupiah pada 2025 diperkirakan di sekitar Rp16.600–Rp16.800 per dolar AS, dengan tekanan depresiasi yang lebih moderat jika dolar global terus melemah,” kata Taufan.

Sementara itu, kurs JISDOR Bank Indonesia hari ini juga tercatat menguat ke level Rp16.668 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.688 per dolar AS.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: