Jakarta (KABARIN) - Perayaan Natal diaspora Indonesia di Swiss dan Liechtenstein tahun ini terasa lebih hangat dan bermakna. Selain beribadah dan merayakan kebersamaan, warga Indonesia di dua negara tersebut juga menggelar doa bersama untuk para korban bencana alam di Tanah Air serta menggalang dana sebagai bentuk solidaritas.
Kepala Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Bern, Dahlia Kusuma Dewi, mengatakan semangat kebersamaan begitu terasa dalam perayaan ini. Hal itu terlihat dari kerja keras panitia hingga antusiasme peserta yang datang dari beragam latar belakang budaya dan agama.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern pun memberikan dukungan penuh terhadap perayaan Natal tersebut. Kegiatan ini dinilai menjadi wujud nyata semangat Bhinneka Tunggal Ika yang terus dijaga oleh diaspora Indonesia di Swiss dan Liechtenstein.
Berdasarkan keterangan tertulis KBRI Bern yang diterima di Jakarta, Selasa, perayaan Natal ini digelar pada 14 Desember 2025 di Kriens, Luzern, Swiss. Acara tersebut menjadi momentum untuk mempererat persatuan, kebersamaan, dan rasa kekeluargaan warga Indonesia yang tinggal di kedua negara.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein, Ngurah Swajaya, mengapresiasi dedikasi panitia serta semua pihak yang terlibat. Menurutnya, acara ini berjalan dengan penuh kreativitas dan semangat persaudaraan yang kuat.
Ia menegaskan bahwa perayaan Natal bukan hanya soal pendalaman iman, tetapi juga sarana memperkuat persatuan sebagai sesama warga Indonesia, meski hidup di tengah masyarakat internasional dengan latar belakang yang beragam.
Sekitar 400 warga diaspora Indonesia tercatat hadir dalam perayaan tersebut. Acara diawali dengan ibadah dan doa bersama sebagai ungkapan syukur, sekaligus doa untuk keselamatan bangsa Indonesia dan kekuatan bagi masyarakat yang terdampak bencana alam.
Perayaan Natal ini juga menegaskan nilai kasih yang universal, mempersatukan, dan saling menguatkan, terutama bagi warga Indonesia yang hidup jauh dari Tanah Air.
KBRI Bern menambahkan, di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, diaspora Indonesia di Swiss dan Liechtenstein diharapkan terus menumbuhkan kepedulian sosial, solidaritas, serta rasa tanggung jawab sebagai bagian dari komunitas global, tanpa melupakan kepedulian terhadap sesama di Indonesia.
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025