Tokyo (KABARIN) - Departemen Keuangan Amerika Serikat memutuskan memperpanjang pembebasan sanksi untuk transaksi terkait proyek gas alam cair (LNG) Sakhalin 2 di Rusia Timur Jauh hingga 18 Juni.
Keputusan ini bikin Jepang tetap bisa menerima pasokan LNG dan minyak dari proyek itu meski Rusia masih terkena sanksi sebagian.
Keputusan ini muncul meski Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dua bulan lalu sempat minta Jepang lebih banyak mengurangi pendanaan untuk perang Rusia.
Pada Oktober lalu, Bessent sempat bertemu Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, di Washington dan meminta Jepang berhenti membeli energi dari Rusia.
Di 2024, Jepang mengimpor 8,6 persen kebutuhan LNG-nya dari Rusia, semuanya berasal dari Sakhalin 2. Perusahaan Jepang seperti Mitsui & Co. dan Mitsubishi Corp. jadi pemegang saham utama proyek ini.
Seorang pejabat senior Kementerian Perindustrian Jepang bilang bahwa Jepang tetap ingin kurangi impor LNG Rusia, tapi belum ada alternatif pasokan lain dalam waktu dekat. Kekhawatiran muncul karena kalau akses LNG Rusia hilang, pasokan energi Jepang bisa terganggu dan harga energi di dalam negeri naik.
Meski pembebasan sanksi ini mengizinkan pengiriman minyak mentah dari Sakhalin 2, Jepang sendiri tidak mengimpor minyak mentah dari Rusia tahun lalu, berbeda dengan LNG yang jadi andalan untuk kebutuhan energi negara tersebut.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025