Jakarta (KABARIN) - Marcus Rashford sedang menikmati babak baru dalam kariernya. Setelah sempat meredup di Manchester United, pemain asal Inggris itu kini menemukan kembali sinarnya di Barcelona. Didatangkan dengan status pinjaman, Rashford berhasil mencuri perhatian pelatih Hansi Flick dan menjadi bagian penting dalam sistem permainan Blaugrana.
Dalam 11 pertandingan awalnya, Rashford mencatat tiga gol dan empat assist — kontribusi yang melebihi ekspektasi banyak pihak. Performa ini cukup mengejutkan bagi penggemar United yang sempat menyaksikan Rashford tampil inkonsisten selama beberapa musim terakhir di Old Trafford.
Menariknya, Rashford sebenarnya tidak direncanakan langsung menjadi pemain inti. Flick bersama direktur olahraga Deco awalnya menyiapkan program adaptasi bertahap agar sang pemain bisa memahami filosofi permainan tim. Namun, cedera yang menimpa Lamine Yamal, Raphinha, dan Dani Olmo membuat Rashford langsung mendapat peran besar di lini depan. Kesempatan itu justru menjadi titik balik kariernya.
Pelatih Hansi Flick sejak awal sudah tahu potensi besar Rashford. Menurutnya, pemain berusia 28 tahun itu cocok dengan kebutuhan tim yang menuntut kecepatan dan intensitas tinggi. Barcelona sendiri sudah lama memantau Rashford, namun kesepakatan baru terwujud musim panas lalu setelah negosiasi panjang dengan Manchester United. Transfer ini juga mencakup opsi pembelian permanen senilai 30 juta euro di akhir musim.
Dari sisi keuangan, kesepakatan ini cukup realistis bagi Barcelona yang masih dibatasi regulasi finansial LaLiga. Rashford bahkan rela memangkas 15 persen dari gajinya di United demi mewujudkan kepindahan ini. Ia pun menjadi pemain Inggris pertama di skuad utama Barcelona sejak era Gary Lineker.
Adaptasinya berjalan cepat. Rashford memilih tinggal di kawasan Gava, sekitar 20 menit dari pusat latihan klub, dan disebut rendah hati serta mudah berbaur dengan rekan setim. Ia masih belajar bahasa Spanyol, tapi hal itu tak mengganggu komunikasinya karena banyak pemain dan staf yang bisa berbahasa Inggris. Dukungan Robert Lewandowski dan pemain muda seperti Yamal juga membantu proses adaptasinya di ruang ganti.
Bek Ronald Araujo bahkan menyebut Rashford sebagai pemain “spektakuler” yang memberi dimensi baru bagi serangan Barcelona. Secara statistik, perubahannya terlihat jelas. Jumlah sprint Rashford per pertandingan melonjak dari 18,9 di United menjadi 34,9 kali di Barcelona. Angka itu menunjukkan peningkatan kerja tanpa bola yang signifikan.
Statistik ini membuat legenda Manchester United, Wayne Rooney, angkat bicara. Ia mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di Old Trafford hingga Rashford tidak menunjukkan semangat berlari seperti yang ia tampilkan sekarang di Barcelona.
Momen terbaik Rashford sejauh ini terjadi di Liga Champions ketika ia mencetak dua gol ke gawang Newcastle. Flick menyebut laga itu sebagai sinyal bahwa Rashford masih punya ruang besar untuk berkembang, terutama dalam hal konsistensi dan kontribusi defensif.
Flick juga mempercayakan tanggung jawab lebih kepadanya, termasuk sebagai eksekutor bola mati. Hingga kini, Rashford tercatat sudah mengambil 37 tendangan sudut—terbanyak di skuad Barcelona musim ini.
Secara taktis, Flick menempatkannya di sisi kiri, posisi favorit Rashford sejak di Manchester United. Namun dengan situasi lini depan yang fluktuatif dan kontrak Lewandowski yang segera habis, bukan tidak mungkin Rashford bakal lebih sering dimainkan sebagai penyerang tengah di masa depan.
Dari sisi klub, masa depan Rashford akan dievaluasi di akhir musim. Keputusan untuk mempermanenkan kontraknya bergantung pada performa, kondisi keuangan, serta dinamika politik internal Barcelona yang akan menggelar pemilihan presiden tahun depan. Presiden Joan Laporta berpotensi maju kembali, namun perubahan manajemen bisa memengaruhi arah kebijakan transfer.
Meski begitu, sejumlah pihak di internal klub menilai harga 30 juta euro cukup sepadan dengan kontribusi Rashford—baik dari sisi performa maupun nilai komersialnya sebagai bintang Inggris di klub global seperti Barcelona.
Dalam wawancara dengan ESPN, Rashford mengaku fokus menikmati pengalaman barunya di Spanyol. “Tujuan utamaku adalah beradaptasi dengan gaya bermain Barcelona dan membantu tim meraih kemenangan,” ujarnya.
Fenomena Rashford ini seolah melanjutkan tren pemain Manchester United yang justru bersinar setelah keluar dari Old Trafford. Scott McTominay sukses besar di Napoli hingga meraih gelar Pemain Terbaik Serie A 2024/2025 dan masuk nominasi Ballon d’Or. Antony tampil lebih tajam di Real Betis, sementara Rasmus Højlund kini rutin mencetak gol di Serie A.
Apakah tekanan di Manchester United memang seberat itu hingga menekan performa para pemainnya? Satu hal yang jelas, Marcus Rashford kini terlahir kembali di Barcelona, dan dunia sepak bola kembali menyaksikan potensi terbaiknya yang sempat terkubur di Inggris.
Baca juga: Jadwal lengkap matchday 3 Liga Champions