Jakarta (KABARIN) - YouTube kini punya teknologi baru yang bisa mendeteksi konten buatan AI yang mirip dengan kreator, baik dari suara maupun wajah. Fitur ini memungkinkan kreator meminta penghapusan video yang menampilkan kemiripan mereka tanpa izin.
Juru bicara YouTube menyampaikan bahwa kreator yang tergabung dalam YouTube Partner Program sudah mulai menerima notifikasi lewat email soal fitur ini. Teknologi ini dirancang supaya kreator bisa lebih mudah mengelola konten yang meniru mereka, mencegah penyalahgunaan untuk promosi produk atau penyebaran informasi menyesatkan.
Kasus penyalahgunaan konten AI sudah banyak terjadi. Misalnya, perusahaan Elecrow pernah menggunakan tiruan suara YouTuber Jeff Geerling untuk promosi produknya tanpa izin.
Di kanal Creator Insider, YouTube menjelaskan cara pakai fitur ini. Kreator cukup buka tab "Likeness", setuju dengan pemrosesan data, lalu scan kode QR untuk verifikasi identitas menggunakan foto resmi dan rekaman wajah singkat.
Setelah diverifikasi, mereka bisa melihat daftar video yang terdeteksi dan mengajukan penghapusan, klaim hak cipta, atau mengarsipkan video. Kreator juga bisa menonaktifkan fitur kapan saja dan pemindaian otomatis akan berhenti dalam 24 jam.
Teknologi deteksi kemiripan ini pertama kali diperkenalkan tahun 2024 lewat kerja sama YouTube dengan Creative Artists Agency untuk membantu selebriti, atlet, dan kreator melacak konten AI yang meniru mereka. YouTube juga mendukung rancangan undang-undang NO FAKES Act di AS yang bertujuan menekan penyebaran konten replika AI yang bisa menipu atau berbahaya.