Jakarta (KABARIN) - Ketua Umum Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Nurdin Halid mengatakan federasi telah memiliki program khusus Road To Olympic untuk mendorong para petenis lolos ke Olimpiade Los Angeles 2028.
Program tersebut juga bertujuan untuk mendukung para atlet berprestasi di tingkat global, baik single event seperti Piala Davis dan Piala Billie Jean King, maupun multievent seperti SEA Games dan Asian Games.
"Program Road To Olympic itu memiliki tiga target utama yaitu mempertahankan juara umum medali emas SEA Games pada Desember 2025, merebut medali emas Asian Games 2026 Jepang, dan lolos ke Olimpiade 2028 di Amerika Serikat," kata Nurdin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
"Jika bisa meraih medali emas Asian Games 2026, maka itu menjadi karpet merah menuju Olimpiade 2028 di Amerika Serikat."
Nurdin mengatakan jalan menuju Olimpiade 2028 kian terbuka setelah Janice Tjen menembus peringkat 80 WTA.
"Sungguh prestasi mengagumkan. Saya menaruh apresiasi yang tinggi atas pencapaian luar biasa Janice Tjen sepanjang tahun 2025," ujar Nurdin.
"Dengan mengoleksi 870 poin dari 23 turnamen internasional yang diikutinya, peringkat WTA Janice Tjen kini melejit ke peringkat 80 dunia dan urutan 154 dunia untuk sektor ganda."
Menurut politisi senior Partai Golkar itu, Janice Tjen adalah aset berharga tenis Indonesia bersama Priska Nugroho dan bintang tenis senior Aldila Sutjiadi.
Ketiganya kini menjadi trio ujung tombak Indonesia untuk mencetak sejarah, yakni lolos ke pesta olahraga dunia Olimpiade setelah era Yayuk Basuki pada 1988-2000.
"Janice berpeluang naik ke peringkat 54 dunia untuk bisa merebut satu tiket tunggal putri Olimpiade. Kita berharap, duet Aldila Sutjiadi/Janice Tjen bisa meraih tiket ganda putri," ujar Nurdin yang kini duduk sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu.
Peringkat ganda Aldila saat ini sudah berada di posisi 45 dunia, sedangkan Janice Tjen di peringkat 154.
Gabungan peringkat ganda Aldila dan Janice nantinya berpeluang menembus 50 dunia untuk bisa berlaga di Olimpiade.
Peringkat Priska Nugroho agak tersendat karena belum lama pulih dari cedera. Saat ini peringkat ganda Priska masih di posisi 204 dunia dan 273 di sektor tunggal.
Indonesia pernah mengirimkan wakil ke Olimpiade lewat petenis legendaris Yayuk Basuki, Wynne Prakusya, dan Suzanna Anggarkusuma.
Yayuk yang berhasil menembus peringkat 19 dunia, empat kali berturut-turut lolos dan bertanding di Olimpiade 1988, 1992, 1996, dan 2000.
Pencapaian Yayuk berhasil diikuti juniornya Angelique Widjaja ketika menembus Olimpiade 2004 Athena dengan mengantongi peringkat 55 dunia (per 31 Maret 2003).
Selain di sektor tunggal, Yayuk juga tampil di Olimpiade 2000 berpasangan dengan Wynne Prakusya dan sebelumnya berpasangan dengan Suzanna Anggarkusuma pada Olimpiade 1992.
Angie, sapaan Angelique Widjaja, juga sukses merebut tiket Olimpiade ganda putri bersama Wynne Prakusya di Athena 2004.
Baca juga: Janice Tjen duduki peringkat 80 dunia usai raih gelar Jinan Open