IADO nilai larangan IOC tak akan berdampak besar bagi olahraga Indonesia

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Ketua Umum IADO Gatot S Dewa Broto menilai larangan dari Komite Olimpiade Internasional atau IOC tidak akan membawa dampak besar bagi dunia olahraga Indonesia.

“Memang (larangan IOC) membuat ruang gerak olahraga kita terbatas, tetapi menurut saya tidak berdampak merugikan olahraga kita,” kata Gatot saat dihubungi di Jakarta.

Larangan tersebut muncul setelah Pemerintah Indonesia membatalkan visa kontingen senam Israel yang seharusnya tampil di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.

Gatot mendukung langkah pemerintah yang diambil demi menjaga keamanan dan ketertiban selama penyelenggaraan ajang tersebut. “Kita tidak ingin punya hajatan atau event yang ujung-ujungnya malah menimbulkan kegaduhan,” ujarnya.

Ia mengaku sempat terkejut dengan keputusan IOC, apalagi sebelumnya Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) telah menolak banding dari pihak Israel, yang seharusnya membuat persoalan selesai. Namun ternyata, larangan tetap dikeluarkan oleh IOC.

Menurut Gatot, dukungan Indonesia terhadap Palestina yang berimbas pada dunia olahraga bukan hal baru. Ia mencontohkan pada Asian Games 1962, Indonesia juga tidak mengundang Israel dan akhirnya dikeluarkan dari IOC. “Masa lalu itu memberikan gambaran kepada kita bahwa dampaknya memang tidak signifikan,” katanya.

Meski ada larangan, Gatot menegaskan atlet Indonesia masih bisa tampil di berbagai ajang internasional. Ia pun berharap Menpora Erick Thohir dan Ketua KOI Raja Sapta Oktohari dapat menjalin komunikasi yang baik dengan IOC agar masalah ini cepat selesai.

“Kami juga berharap persoalan ini tidak mengganggu keberlanjutan persiapan cabang-cabang olahraga menghadapi berbagai event internasional ke depan,” tutupnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka