Jakarta (KABARIN) - Ramen memang jadi comfort food favorit banyak orang, terutama di kalangan anak muda. Rasanya gurih, kuahnya nendang, dan topping-nya bikin nagih. Tapi hati-hati, kebiasaan terlalu sering makan ramen bisa membawa risiko serius buat kesehatan.
Dilansir dari Channel News Asia pada Selasa (26/10), ahli gizi senior Rumah Sakit Mount Elizabeth, Looi Bee Hong, dan ahli nutrisi dari Aptima Nutrition & Sports Consultants, Jaclyn Reutens, mengingatkan bahwa konsumsi ramen berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan bahkan kanker, karena kandungan natriumnya yang sangat tinggi.
Reutens menyarankan agar penggemar ramen memilih versi yang lebih sehat, misalnya dengan kuah rendah garam atau topping yang tidak terlalu berlemak. “Jika memungkinkan, mintalah versi yang lebih ringan atau rendah natrium,” ujarnya.
Ia menjelaskan, beberapa jenis kuah seperti shoyu dan shio biasanya tidak menggunakan tulang babi sehingga lebih rendah lemak. Namun, keduanya tetap mengandung kecap dan garam dalam jumlah tinggi. “Kadar natrium shio bisa jauh lebih tinggi daripada kaldu tonkotsu,” kata Reutens.
Sementara itu, Looi Bee Hong menambahkan bahwa kaldu miso bisa jadi pilihan terbaik karena lebih rendah lemak dan natrium, serta mengandung probiotik dari kedelai fermentasi. “Kaldu miso lebih rendah lemak dan natrium dibandingkan kaldu tonkotsu, shio, dan shoyu,” jelasnya.
Dari sisi mie, kedua ahli juga menilai bahwa soba memiliki kadar lemak terendah dan kaya serat karena terbuat dari buckwheat. Sedangkan udon dikenal dengan kadar natriumnya yang paling rendah, sementara somen memiliki kalori, lemak, dan natrium yang lebih sedikit dibandingkan mie ramen biasa.
Untuk topping, Reutens menyarankan agar mengurangi bahan olahan seperti daging olahan, topping goreng, saus, dan minyak cabai yang berlebihan. Sebagai gantinya, pilih protein rendah lemak seperti ayam panggang, tahu, telur rebus, atau makanan laut, serta tambahkan sayuran segar seperti bayam, tauge, atau wortel.
“Anda bisa mendapatkan serat dari buah setelah makan. Saya juga akan menghindari paket makanan yang biasanya disajikan bersama gyoza. Anda tidak membutuhkan kalori, natrium, dan lemak tambahan,” ujar Reutens.
Sebagai gambaran, satu mangkuk ramen khas Jepang biasanya berisi mie kuning, dua potong char siew, dua potong kue ikan, setengah telur onsen, serta sayuran seperti bayam, rebung, jamur hitam, atau tauge. Totalnya bisa mencapai 900 hingga 1.200 kalori, tergantung kekayaan rasa kuahnya.
Karena itu, bagi kamu yang punya tekanan darah tinggi atau masalah jantung, sebaiknya berhati-hati dan konsultasikan dengan dokter sebelum menjadikan ramen sebagai menu rutin.