KPK bilang sudah minta keterangan beberapa pihak terkait kasus Whoosh

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi bahwa penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh terus berjalan. Sejumlah pihak pun telah dimintai keterangan oleh lembaga antirasuah tersebut.

"Tentunya pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat.

Budi menjelaskan, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan konfirmasi yang bisa membantu mengungkap duduk perkara dugaan korupsi di lingkungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Menurutnya, hingga saat ini semua pihak yang dipanggil masih bersikap kooperatif. "Sejauh ini pihak-pihak yang sudah diundang dan dimintai keterangan kooperatif. Ya, artinya ini juga menjadi langkah positif dalam penyelidikan perkara ini," katanya.

Meski begitu, Budi menegaskan KPK belum bisa membuka lebih jauh mengenai materi penyelidikan. "Saat ini kami belum bisa menyampaikan detailnya secara lengkapnya seperti apa karena ini memang masih pada tahap penyelidikan. Namun, kami pastikan ya teman-teman bahwa penyelidikan perkara KCIC ini masih terus berprogres," ujarnya.

Isu dugaan korupsi dalam proyek Whoosh sebelumnya mencuat setelah mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti adanya kemungkinan penggelembungan anggaran.

Dalam video di kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025, Mahfud menyebut ada selisih besar antara biaya pembangunan per kilometer kereta cepat di Indonesia dan di China.

"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," kata Mahfud.

Ia menambahkan, "Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini."

Setelah pernyataan itu, KPK mengimbau Mahfud untuk melaporkan temuan atau dugaan yang dimilikinya secara resmi. Mahfud kemudian menyatakan siap memberikan keterangan kepada KPK kapan pun diperlukan.

KPK sendiri memastikan bahwa kasus dugaan korupsi proyek Whoosh sudah naik ke tahap penyelidikan sejak awal 2025 dan kini sedang berprogres.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka