Gyeongju (KABARIN) - Pertemuan para pemimpin ekonomi Asia-Pasifik di Gyeongju, Korea Selatan, akhirnya berakhir dengan sebuah kesepakatan penting. Dalam gelaran KTT APEC 2025 yang berlangsung selama dua hari, para pemimpin dari 21 negara anggota menyetujui Deklarasi Gyeongju—dokumen yang menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat perdagangan dan investasi di kawasan.
Suasana kota bersejarah Gyeongju menjadi saksi ketika para pemimpin dunia menyampaikan pandangan mereka tentang arah perekonomian global. Semangatnya jelas: kawasan Asia-Pasifik ingin tetap maju, kuat, dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Perdagangan dan investasi yang kuat adalah kunci pertumbuhan dan kemakmuran kawasan Asia-Pasifik,” demikian salah satu pernyataan utama dalam deklarasi tersebut.
Namun, ada yang berbeda tahun ini. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, deklarasi APEC 2025 tidak lagi menyinggung sistem perdagangan multilateral yang dipimpin WTO. Ini menjadi sinyal bahwa dinamika geopolitik dan perbedaan pandangan di antara kekuatan besar dunia semakin terasa—terutama terkait isu proteksionisme yang belakangan jadi sorotan.
Selain isu perdagangan, deklarasi ini juga menyoroti dua agenda yang menjadi pusat perhatian tuan rumah Korea Selatan: kemajuan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan perubahan demografis. Kedua faktor ini dianggap akan sangat memengaruhi arah ekonomi dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Menariknya, untuk pertama kalinya dalam sejarah APEC, deklarasi resmi juga menyebut industri budaya dan kreatif sebagai motor pertumbuhan baru bagi kawasan. Industri K-Pop, film, seni digital, hingga gaming kini dilihat bukan hanya sebagai hiburan—tapi kekuatan ekonomi nyata yang bisa membentuk masa depan.
Dua dokumen tambahana
Selain deklarasi utama, para pemimpin juga menyepakati dua dokumen pendukung yang fokus pada:
-
Pengembangan dan tata kelola kecerdasan buatan
-
Kebijakan untuk menghadapi perubahan struktur populasi
Keduanya dirancang untuk memastikan kawasan Asia-Pasifik tetap adaptif, inovatif, dan inklusif, bahkan di tengah perubahan global yang sangat cepat.
Dengan selesainya KTT APEC 2025, dunia kini menantikan bagaimana setiap negara anggota menerjemahkan komitmen ini dalam kebijakan nyata di rumah masing-masing. Satu hal yang pasti: era ekonomi baru yang lebih kreatif, berbasis teknologi, dan responsif terhadap tantangan zaman sudah di depan mata, demikian mengutip Yonhap via Antara.