5 tips menjaga kesehatan di tengah polusi dan perubahan cuaca saat ini

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Kombinasi polusi udara yang makin parah dan perubahan cuaca yang tidak menentu bisa bikin tubuh bekerja ekstra keras. Perpindahan suhu dari dingin ke lembap dalam waktu singkat juga bisa mempengaruhi sistem pernapasan dan kekebalan tubuh kalau tidak dijaga dengan baik.

Dokter spesialis paru dari RS Dr LH Hiranandani, Mumbai, India, dr. Swapnil Mehta mengingatkan pentingnya gaya hidup sehat dan langkah pencegahan sederhana untuk mengurangi dampak buruk polusi serta cuaca yang berubah cepat.

Berikut rangkuman lima tips dari Mehta yang dirangkum dari Hindustan Times.

1. Gunakan masker dengan benar
Mehta menekankan pentingnya memakai masker yang efektif, terutama jenis N95 atau setara, ketika berada di luar rumah saat polusi sedang tinggi. “Masker kain atau bedah hanya memberikan perlindungan minimal terhadap partikel halus (PM2.5) yang bisa masuk ke paru-paru dan aliran darah,” ujarnya.

2. Jaga kualitas udara di dalam ruangan
Bukan cuma di luar rumah, udara di dalam ruangan juga perlu diperhatikan. Mehta menyarankan menggunakan air purifier dan menutup jendela pada jam-jam puncak polusi. Tanaman seperti areca palm dan peace lily juga bisa membantu menyaring udara. Ia mengingatkan agar menghindari merokok di dalam rumah atau membakar dupa berlebihan karena dapat menurunkan kualitas udara.

3. Perkuat kesehatan pernapasan
Selain merawat lingkungan, tubuh juga perlu dukungan dari dalam. Mehta merekomendasikan inhalasi uap, cuci hidung dengan larutan salin, dan menjaga asupan cairan agar saluran napas tetap bersih. Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti amla atau jeruk, serta sumber omega-3 seperti biji rami dan kacang kenari, juga baik untuk menjaga kesehatan paru.

4. Jaga daya tahan tubuh saat cuaca tidak menentu
Perubahan suhu yang drastis bisa membuat tubuh gampang terserang penyakit musiman. Mehta menyarankan tidur cukup, rutin bergerak, dan minum minuman hangat seperti susu kunyit atau teh herbal untuk menjaga imunitas. “Sebisa mungkin hindari perubahan suhu ekstrem secara tiba-tiba, misalnya berpindah langsung dari ruangan ber-AC ke udara luar,” katanya.

5. Waspadai tanda bahaya
Jika muncul gejala seperti batuk berkepanjangan, sesak napas, mengi, atau rasa berat di dada, Mehta menyarankan segera periksa ke dokter. Kelompok yang lebih rentan seperti anak-anak, lansia, serta penderita penyakit paru dan jantung harus ekstra hati-hati.

Menurut Mehta, langkah sederhana seperti memakai masker yang tepat, menjaga kualitas udara, dan memperkuat daya tahan tubuh bisa membantu melindungi diri di tengah polusi dan cuaca yang tidak bersahabat belakangan ini.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka