Indonesia diyakini bisa capai kemandirian energi sesuai Astacita

waktu baca 2 menit

Optimistis bahwa kemandirian energi, khususnya di bidang minyak dan gas bumi, mungkin dicapai.

Jakarta (KABARIN) - Tenaga Ahli Menteri ESDM, Satya Hangga Yudha Widya Putra, optimistis Indonesia mampu mewujudkan kemandirian energi nasional sesuai visi Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Dalam keterangannya di Jakarta, Senin, Hangga menjelaskan bahwa sektor energi tengah mencari langkah konkret untuk mengurangi ketergantungan pada impor, terutama komoditas LPG yang saat ini 80 persen kebutuhan nasionalnya masih diimpor dengan beban subsidi Rp87,6 triliun.

Menurut Hangga, teknologi gasifikasi batu bara serta pemanfaatan CNG dan LNG sudah lama dibahas dan kini bisa diterapkan secara lebih masif untuk mendukung kemandirian energi. Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi "Indonesia Youth Energy Program 2025" di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Hangga menekankan optimisme soal kemandirian energi, khususnya di sektor minyak dan gas bumi, salah satunya didukung oleh proyek Revamping Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dijalankan Pertamina. Proyek ini diproyeksikan meningkatkan kapasitas kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 BOPD.

Ia juga menjelaskan bahwa fokus kementerian saat ini mengacu pada pilar kedua Astacita, yakni kemandirian energi yang mencakup availability, accessibility, affordability, dan acceptability. Tantangan ini makin penting karena Indonesia adalah negara kepulauan yang masih harus mengimpor minyak dalam jumlah besar dan menghadapi dinamika geopolitik.

Hangga menambahkan bahwa tata kelola migas memerlukan kerja sama lintas kementerian, misalnya aktivitas offshore butuh koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, sementara pengembangan onshore perlu izin Amdal dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Ia juga menyoroti peran penting entitas energi seperti Pertamina, PLN, dan MIND ID, serta mengajak semua generasi muda untuk ikut berkontribusi demi kemajuan bangsa.

“Kita harus bisa melihat kerja keras dari teman-teman Pertamina dan kita harus bisa mengapresiasi hal tersebut,” ujarnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka