Borobudur kembangkan sport tourism: Ada lari pagi hingga yoga

waktu baca 2 menit

Magelang (KABARIN) - Candi Borobudur bukan hanya destinasi wisata budaya, tetapi perlahan menjelma menjadi ruang sehat dan penuh energi. InJourney Destination Management (IDM) mengungkapkan bahwa Borobudur akan semakin serius mengembangkan sport tourism untuk menarik lebih banyak pengunjung, terutama dari kalangan pecinta aktivitas fisik.

Direktur Komersial IDM, Gitang Richard Panutur, menjelaskan bahwa Borobudur sudah mulai menggairahkan atmosfer olahraga. Saat mengikuti sesi pemanasan menuju Borobudur Marathon 2025, ia menyebut sudah ada 100 pelari dan 100 peserta yoga yang siap menyambut rangkaian kegiatan marathon tahun depan.

“Ke depan, kami membuka pintu bagi siapa pun yang ingin menikmati Borobudur sambil berolahraga,” ujar Gitang.

Kawasan Borobudur akan menyediakan akses bagi wisatawan yang ingin lari pagi sambil menikmati megahnya candi terbesar di dunia itu. Dengan rute sepanjang 3 kilometer, para pelari sudah bisa melakukan pemanasan atau sekadar menikmati suasana pagi yang syahdu di Magelang.

Gitang menambahkan bahwa IDM juga akan menggandeng berbagai komunitas olahraga untuk menjadikan Borobudur sebagai “lapangan terbuka” yang ramah bagi aktivitas fisik.

Tak hanya sport tourism, Borobudur juga memperluas pengalaman wisata budaya. IDM telah meningkatkan kuota naik candi dari 1.200 menjadi 4.000 pengunjung per hari, seiring tingginya minat dan pengaturan kunjungan yang lebih optimal.

Tiga bulan terakhir, Borobudur juga menghadirkan program Sunrise & Sunset Experience, yang memungkinkan wisatawan menikmati momen matahari terbit dan terbenam dari kawasan candi — pengalaman yang kini makin diburu turis lokal maupun mancanegara.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka