Jakarta (KABARIN) - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membagikan kabar yang cukup melegakan soal prospek ekonomi Indonesia. Saat ditemui di Jakarta, Minggu, ia menyampaikan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi RI pada 2026 bisa menembus angka 6 persen.
Menurut Purbaya, arah kebijakan yang dijalankan pemerintah saat ini sudah berada di jalur yang benar. “Kalau kebijakan yang sekarang dijalankan terus dengan baik, kita berada di arah yang benar. Saya perkirakan pertumbuhan akan lebih cepat lagi,” ujarnya.
Menkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2025 akan berada di kisaran 5,7 persen. Ia memastikan pengelolaan fiskal tetap prudent, dengan defisit APBN yang dijaga di bawah batas aman tiga persen.
“Defisitnya masih aman. Jadi nggak usah takut saya melanggar prinsip kehati-hatian,” tambahnya.
Sebelumnya, realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2025 tercatat 5,04 persen, mencerminkan efektivitas pengelolaan APBN. Momentum pertumbuhan ini turut membawa dampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja.
Lapangan kerja bertambah
Selama periode tersebut:
- 1,9 juta lapangan kerja baru tercipta
- Jumlah pengangguran turun menjadi 7,46 juta orang, atau berkurang 4.000 orang dibanding Agustus 2024
- Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun dari 4,91% menjadi 4,85%
Angka-angka ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang terus membaik, seiring pulihnya aktivitas ekonomi dan tingginya mobilitas masyarakat.
Konsumsi domestik kuat
Dari sisi permintaan domestik, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen (yoy). Kenaikan ini didorong pertumbuhan transaksi digital, mobilitas yang makin pulih, dan berbagai program pemerintah yang menjaga daya beli masyarakat.
Belanja pemerintah juga ikut menopang perekonomian:
- Belanja barang tumbuh 19,3%
- Belanja pegawai naik 9%
Keduanya mencerminkan komitmen pemerintah menjaga momentum pertumbuhan secara berkelanjutan.
Investasi Tumbuh Positif
Investasi juga mencatat pertumbuhan 5,04 persen, didorong meningkatnya kepercayaan dunia usaha terhadap prospek ekonomi nasional. Stabilitas kebijakan dan upaya pemerintah menciptakan iklim usaha yang kondusif menjadi faktor pendorong utama.