Jakarta (KABARIN) - Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo optimistis Presiden Prabowo Subianto bakal kembali terpilih pada Pemilu 2029. Keyakinan itu ia kaitkan dengan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Prabowo menurut survei terbaru.
"Saya yakin kita akan menang pemilu lagi tahun 2029. Ada alasannya kenapa tingkat approval rating Pak Prabowo sangat tinggi," kata Hashim dalam acara 13th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan dalam dua pekan terakhir ada empat survei yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Prabowo berada di kisaran 77,8 persen hingga 82 persen.
"Kalau dilihat dari rentang 77,8 persen sampai 82 persen, bisa dikatakan bahwa approval rating dia (Prabowo) sekitar 80 persen," ujarnya.
Dengan sedikit bercanda, Hashim membandingkan capaian ini dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memiliki approval rating sekitar 45 persen.
"Sebagai perbandingan, approval rating Presiden Trump di 45 persen. Jadi ini tidak buruk, karena itu saya pikir kita akan berada dalam posisi yang baik ke depannya," jelasnya.
Menurut Hashim, tingginya kepuasan publik erat kaitannya dengan sejumlah program prioritas pemerintah yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, seperti pembangunan 3 juta rumah dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pembangunan perumahan disebutnya sebagai salah satu motor penggerak ekonomi, mengacu pengalaman China yang bisa mempertahankan pertumbuhan tinggi selama tiga dekade.
Pemerintah menargetkan satu juta rumah susun di perkotaan dan dua juta rumah untuk masyarakat perdesaan, termasuk keluarga nelayan. Saat ini tercatat sekitar 15 juta keluarga dalam daftar tunggu rumah layak huni, sementara 27 juta keluarga lainnya tinggal di hunian substandar.
"Inilah alasan mengapa kami yakin bisa mencapai pertumbuhan 8 persen dan mempertahankannya, bahkan melampauinya. Angka 8 persen itu bukan hal yang mustahil. China sudah melakukannya selama 30 tahun, dan salah satu pendorong utamanya adalah sektor perumahan," ucapnya.
Hashim juga menegaskan program MBG dirancang untuk menekan angka stunting sejak dini.
"Gagasannya adalah (MBG) menyediakan susu, telur, protein hewani dan nabati, agar anak-anak memiliki kesempatan yang baik untuk tumbuh sehat dan mampu menyerap pendidikan di sekolah," ungkapnya.
Selain perumahan dan MBG, ia menyoroti hilirisasi dan akses internet murah sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi berikutnya. Penetrasi internet di Indonesia saat ini baru sekitar 15 persen, jauh di bawah Malaysia, Filipina, dan Thailand yang sudah mencapai 50 persen.
Studi McKinsey menunjukkan setiap peningkatan 10 persen akses internet murah bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi 0,7 hingga 1,3 persen.
"Jadi empat penggerak pertumbuhan (ekonomi) itu, menurut saya, adalah program makan bergizi (MBG), program perumahan, hilirisasi, serta ketersediaan dan aksesibilitas internet murah," tambahnya.