Kenaikan tarif Transjakarta diminta sejalan dengan peningkatan kualitas layanan

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina mengingatkan bahwa rencana penyesuaian tarif Transjakarta harus dibarengi peningkatan layanan agar masyarakat merasa biaya yang mereka keluarkan sepadan.

"Pelayanan harus terus diperbaiki, terutama jarak kedatangan antar bis (headway) untuk mencegah berdesakan di halte yang sempit," ujar Wa Ode di Jakarta, Rabu.

Ia menilai penambahan armada dan perluasan jangkauan rute juga perlu dilakukan supaya warga yang mengandalkan transportasi publik bisa lebih mudah mengakses layanan Transjakarta.

Soal besaran tarif baru, Wa Ode meminta Pemprov DKI dan pihak Transjakarta benar-benar menghitung kemampuan masyarakat agar kenaikan tidak menjadi beban.

"Utamanya, hitung daya beli masyarakat yang belum naik. Naik jadi Rp5.000, menurut saya masih terjangkau," kata Wa Ode.

Ia menambahkan DPRD DKI tetap memantau pembahasan penyesuaian tarif agar sesuai kondisi ekonomi warga.

"DPRD terlibat melalui penentuan anggaran APBD. Semua dewan sudah sepakat, jadikan kemampuan warga bayar, jadi patokan kenaikan tarif," tegasnya.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI menjelaskan bahwa rencana perubahan tarif dari Rp3.500 menjadi Rp5.000 masih dalam tahap kajian dengan mempertimbangkan banyak faktor.

"Untuk kenaikan tarif Transjakarta, masih dalam tahap kajian, juga melihat situasi dan kondisi yang ada," ujar Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ujang Harmawan pada 29 Oktober 2025.

Ia mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kapan tarif baru mulai berlaku karena proses persiapannya masih berjalan.

"Masih persiapan. Kami menjaring berbagai masukan dari masyarakat," ungkap Ujang.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka