Jakarta (KABARIN) - ADGI atau Asosiasi Desainer Grafis Indonesia kembali menggelar ADGI Design Week 2025 dengan tema “Poliformat” yang menekankan bagaimana desain grafis hadir dalam banyak bentuk dan memberi pengaruh besar dalam budaya manusia.
Ketua Umum ADGI Ritchie Ned Hansel mengatakan event tahun ini sukses mengumpulkan desainer grafis dari berbagai latar, mulai akademisi sampai profesional, untuk memamerkan karya mereka sekaligus terhubung dengan industri percetakan, iklan, dan kreatif lainnya.
“Ini momen yang bikin bangga karena akhirnya kita bisa ketemu, ngobrol, dan pamer karya masing-masing. Kalau nggak pamer, mana bisa bersaing. Terima kasih teman-teman atas kontribusinya ke ADGI Design Week,” ujar Ritchie saat pembukaan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu.
ADGI Design Week 2025 merupakan gelaran kedua setelah industri pameran desain grafis sempat vakum di akhir 1980-an. Tahun ini ada empat pameran seru, yaitu Grafis 25 yang menampilkan karya 66 desainer dan studio desain top Indonesia, retrospektif Hanny Kardinata bertajuk “Panggil Saja Saya Han”, Brand X Type yang fokus pada tipografi, serta Sinestesia dari Paragon Corp yang mengeksplorasi kombinasi visual dan aroma.
Selain pameran, ada juga workshop di The Design Buffet Experience dan Transforma Type, program edukasi seperti The Design Challenge untuk karya mahasiswa, Jobs Fair, serta Portfolio Review.
Nurul Andriani dari Paragon menyebut event ini bukan sekadar pamer desain tapi juga ruang untuk bercerita, berimajinasi, dan membentuk masa depan.
“Talenta kreatif Indonesia itu luas banget. Yang penting ada ekosistem dan ruang yang tepat supaya kesempatan berkembang,” katanya.
Melalui ADGI Design Week 2025, penyelenggara ingin menunjukkan bahwa desain grafis lebih dari komunikasi visual. Desain grafis bisa menggerakkan, menginspirasi perubahan, memengaruhi persepsi, dan ikut membentuk masa depan.
Event ini digelar di Taman Ismail Marzuki pada 19-23 November 2025 dengan tiket masuk Rp35.000.