Jakarta (KABARIN) - Busan International Film Festival (BIFF) 2025 akhirnya resmi dibuka pada Rabu, 17 September 2025. Festival film paling bergengsi di Asia ini akan berlangsung selama sepuluh hari hingga 26 September 2025, menayangkan total 241 film dari 64 negara.
Selain program utama, BIFF 2025 juga menghadirkan 87 film yang diputar melalui program komunitas, memberikan ruang bagi karya-karya film independen dan lokal untuk dikenal lebih luas. Hal ini semakin memperkaya variasi film yang bisa dinikmati penonton selama festival berlangsung.
Film pembuka festival tahun ini adalah “No Other Choice” karya Park Chan-wook, yang sebelumnya sudah memenangkan penghargaan “International People's Choice Award” di Toronto International Film Festival ke-50. Kehadiran film ini menandai pembukaan festival dengan karya yang telah diakui secara internasional.
Tahun ini, enam film Indonesia ikut meramaikan BIFF 2025, beberapa bahkan tayang perdana atau world premiere di ajang ini. Ini dia daftar lengkapnya:
1. Rangga & Cinta
Film musikal ini merupakan remake dari film legendaris Ada Apa dengan Cinta? (2002). Dibintangi oleh Leya Princy sebagai Cinta dan El Putra Sarira sebagai Rangga, film ini mengambil latar tahun 2001, menceritakan kisah asmara remaja antara Cinta dan Rangga dengan segala drama khas SMA. Setelah debutnya di Busan, film ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Oktober 2025.
2. The Fox King
Hasil kolaborasi produksi Indonesia-Malaysia ini disutradarai Woo Ming Jin, dibintangi Dian Sastrowardoyo, Idan Aedan, dan Hadi Putra. Ceritanya tentang perjalanan hidup dua saudara kembar, Ali dan Amir, yang penuh tantangan setelah kehilangan ibu mereka dan ditinggal ayahnya. Konflik muncul ketika guru baru Lara hadir dan mengubah dinamika mereka.
3. Esok Tanpa Ibu (Mothernet)
Film drama keluarga ini disutradarai Wi Ding Ho dan dibintangi Dian Sastrowardoyo, Ringgo Agus, dan Ali Fikry. Ceritanya mengikuti Rama, remaja 16 tahun yang harus menghadapi kenyataan pahit ketika ibunya koma akibat kecelakaan. Bersama ayahnya, Rama memanfaatkan AI untuk menghadapi perubahan besar dalam hidupnya.
4. Pangku
Debut sutradara Reza Rahardian ini menceritakan kehidupan Sartika, seorang ibu yang harus mengambil pilihan sulit dalam hidupnya. Film ini juga terinspirasi dari fenomena kopi pangku di jalur Pantura, warung kopi yang menawarkan layanan unik dari perempuan pendamping pembeli. Film ini dibintangi oleh Claresta Taufan, Christine Hakim, Fedi Nuril, dan sederet aktor lainnya.
5. Sekat-Sekat (Throughout These Cages)
Film pendek tugas akhir mahasiswa FFTV IKJ ini masuk kategori Wide Angle: Asian Short Film Competition. Disutradarai Aaron Pratama, dibintangi Theodora Savitri dan Vandy Woo, film ini mengisahkan trauma ibu dan anak setelah kematian ayah mereka, yang masih membekas pada rumah dan benda-benda di sekitarnya.
6. Badarawuhi di Desa Penari
Prekuel film horor populer KKN di Desa Penari, disutradarai Kimo Stamboel dan dibintangi Aulia Sarah, Maudy Effrosina, dan Jourdy Pranata. Film ini mengikuti Mila dan sepupunya Yuda dalam pencarian obat untuk ibunya, yang membawa mereka ke Desa Penari dengan segala misteri dan horornya.
Selain memamerkan film-film keren, BIFF 2025 juga meluncurkan segmen kompetisi resmi perdananya, Busan Awards, yang akan memberikan penghargaan di lima kategori: Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor/Aktris Terbaik, Penghargaan Khusus Dewan Juri, dan Penghargaan Kontribusi Artistik. Menurut Yonhap, inisiatif ini bertujuan menegakkan visi awal BIFF: menemukan dan mempromosikan film-film Asia luar biasa, sekaligus memberikan “perspektif baru tentang sinema Asia melalui lensa Asia.”
Dengan hadirnya enam film Indonesia ini, BIFF 2025 jadi ajang yang nggak boleh dilewatkan buat para pencinta film tanah air, apalagi yang penasaran sama karya-karya terbaru sineas lokal yang siap go international!