Pandji ungkap alasan The Founder5 rehat lama karena jadwal para anggota super padat

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - The Founder5 bakal tampil lengkap untuk terakhir kalinya sebelum mengambil jeda panjang lewat pentas The Founder5 II Unfinished Business di Istora Senayan pada 14 Desember 2025. Pandji Pragiwaksono menjelaskan bahwa keputusan rehat ini muncul karena semua anggota sedang sibuk dengan proyek masing-masing.

Dalam konferensi pers di Markas Comika, ia hadir bersama Ryan Adriandhy dan Raditya Dika untuk menjelaskan situasinya. Pandji menyebut bahwa setiap anggota punya agenda yang tidak bisa ditinggalkan.

"Rian sibuk pengambilan gambar dan menyutradarai film. Ernest, dengan Imajinari-nya selalu ada proyek-proyek film baru yang mengagumkan. Jadwal Radit dan Isman juga padat," kata Pandji.

Walaupun harus berhenti dulu, Pandji menegaskan kalau jeda ini bukan sesuatu yang diputuskan dengan berat hati. Menurutnya, The Founder5 sejak awal dibuat sebagai panggung yang mereka jalani dengan penuh kesenangan, bukan sekadar tuntutan.

"Kami melakukan ini karena kami suka. Bagi kami, ini seperti sebuah game," ujar Pandji.

Ia menambahkan bahwa jeda justru bisa bikin penonton kembali merindukan kehadiran mereka di panggung. "Ada waktu buat kalian kangen," ucapnya. Meski begitu, Pandji memastikan The Founder5 tidak bubar dan bisa tampil lagi kapan saja jika waktunya pas.

Gelaran di Istora Senayan tahun ini dirancang lebih megah. CEO GOLDLive Indonesia M Faqih Mulyawan menjelaskan bahwa venue tersebut dipilih agar produksi bisa naik level dari pertunjukan sebelumnya. Menurutnya, panggung Istora menawarkan "suasana yang lebih megah" dan ruang kreativitas produksi yang lebih luas.

The Founder5 II Unfinished Business bakal menampilkan tiga komponen komedi andalan mereka, yaitu Stand-Up, Improvisasi, dan Sketsa. Salah satu momen pentingnya adalah lanjutan cerita sketsa yang sempat berhenti sekitar 35 persen pada pertunjukan terdahulu.

Ryan Adriandhy membenarkan alasan terhentinya sketsa tersebut, "waktu itu berhenti karena 'overtime'," kata sutradara film animasi Jumbo itu. Cerita akan dilanjutkan ke babak baru yang menggambarkan perjalanan karakter kerajaan di tengah revolusi teknologi.

Format baru yang lebih mengandalkan improvisasi membuat proses latihannya tidak seberat sebelumnya. Ryan menyebut bahwa keberhasilan menyelesaikan alur cerita bergantung pada satu sosok.

"Hifdzi bukan sekadar pemain. Dia adalah dalang yang menentukan bagaimana narasi 65 persen cerita ini dituntaskan," kata Ryan Adriandhy.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka