Jakarta (KABARIN) - Head of Operation Comika Rangga Yuansa memastikan pertunjukan The Founder5 II: Unfinished Business di Istora Senayan, Jakarta, pada 14 Desember mendatang akan menghadirkan sejumlah wajah baru di panggung.
Rangga menjelaskan konsep acara mengusung Trifecta yang memadukan stand-up comedy, sketsa, dan improvisasi sehingga pemilihan talenta pendukung harus pas dengan karakter dan konten acara.
"Tentunya sih hal pertama yang kami perhatikan adalah konsep kami. Kami punya konten yang secara eksekusi pas dimainkan oleh siapa nih," ujar Rangga saat konferensi pers di Markas Comika, Jakarta Selatan, Selasa.
Ia menambahkan, pemilihan talenta didasarkan pada kecocokan komedi dengan konsep yang dirancang promotor, Comika dan GOLDLive Indonesia.
"Mesti sesuai cerita dengan karakter orangnya, secara komedi harus masuk. Terus kedua itu challenge-nya, dia mau merasakan tantangan bermain di acara-acara komedi. Nah itu yang kita sambut baik juga," kata Rangga.
Kriteria tersebut membuat Ummi Quary dipastikan tampil dalam segmen sketsa dan improvisasi. Ummi mengaku senang sekaligus kaget menerima tawaran itu.
"Awalnya saya terkejut, karena ada tawaran untuk menjadi tamu bersama para founder. Apakah saya bisa? Karena ada lima Avengers. Saya sangat excited, saya harap saya bisa," kata Ummi.
Selain Ummi, pertunjukan ini juga menampilkan Hifdzi Khoir yang kembali setelah sempat tertunda, dan Mister Aloy atau Aldi Renaldi yang tengah viral berkat spontanitas dan gaya komedi uniknya.
Segmen stand-up comedy akan diperkuat oleh Dany Beler dan Ali Akbar. Dany mengonfirmasi akan membawakan materi lawakan selama sekitar 10 menit dengan twist khasnya, namun tidak ikut di sketsa dan improvisasi.
Semua bintang tamu akan tampil di panggung bersama lima komedian The Founder5, yakni Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, Ernest Prakasa, Ryan Adriandhy, dan Isman Hidayat Suryaman.
Raditya Dika menyoroti kualitas dan elemen kejutan yang dibawa Isman dalam stand-up comedy kali ini, berbeda dari pertunjukan pertama yang hanya menampilkan Isman di segmen sketsa dan improvisasi.
Judul "Unfinished Business" merujuk pada kelanjutan sketsa yang menurut Pandji Pragiwaksono baru rampung sekitar 65 persen pada pertunjukan sebelumnya. Sketsa itu menceritakan kelanjutan kisah orang-orang di kerajaan yang ingin membangun bangsa dengan teknologi baru.