Banda Aceh (KABARIN) - Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh mencatat hingga Selasa malam pukul 20.00 WIB, total korban meninggal akibat banjir dan longsor mencapai 249 orang sementara pengungsi tercatat sebanyak 660.642 jiwa.
"Korban meninggal dan hilang terus bertambah seiring pembaruan laporan dari daerah," ujar Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, Murthalamuddin, di Banda Aceh.
Dia menjelaskan bencana ini telah melanda 18 kabupaten/kota sejak 18 November 2025, tersebar di 229 kecamatan dan 3.310 gampong. Total warga terdampak mencapai 229.767 kepala keluarga atau sekitar 1.452.185 jiwa, dengan 157.321 KK yang harus mengungsi ke 828 lokasi berbeda.
"Dari angka tersebut, 1.435 jiwa mengalami luka ringan, 403 orang luka berat, 249 meninggal, dan 227 masih dinyatakan hilang," tambah Murthalamuddin.
Selain korban jiwa, bencana juga merusak fasilitas umum seperti 138 kantor, 51 tempat ibadah, 201 sekolah, empat pondok pesantren, 302 titik jalan, dan 152 jembatan. Kerugian harta benda pun besar dengan 77.049 rumah rusak, 182 ekor ternak hilang, 139.444 hektare lahan sawah terdampak, dan 12.012 hektare perkebunan rusak.
Pemerintah bersama tim gabungan kini fokus pada evakuasi, pencarian korban hilang, dan percepatan distribusi bantuan ke wilayah yang masih terisolasi.
"Fokus kami saat ini adalah evakuasi, pencarian korban hilang, dan pemenuhan kebutuhan dasar warga yang mengungsi," kata Murthalamuddin.
Ia juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung dan selalu memantau informasi resmi dari posko bencana.
"Data ini bersifat sementara dan akan terus diperbarui sesuai perkembangan di lapangan," pungkasnya.