Insya Allah, hari Jumat semua clear. Ini bukan pekerjaan mudah,
Medan (KABARIN) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia menargetkan akses listrik di wilayah yang paling terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, bisa kembali normal pada Jumat (7/12).
“Insya Allah, hari Jumat semua clear. Ini bukan pekerjaan mudah,” ujar Bahlil usai rapat bersama Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution di Kantor Bupati Tapteng, Rabu.
Bahlil menjelaskan bahwa seluruh material yang dibutuhkan untuk memperbaiki gardu listrik, menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet), hingga perlengkapan lain sudah tersedia. Meski begitu, cuaca masih jadi tantangan utama dalam proses pemulihan jaringan listrik di kawasan yang dilanda banjir bandang dan tanah longsor tersebut.
“Seluruh jaringan listrik, tolong doakan cuaca bagus. Sekarang tower-tower yang jatuh materialnya sudah ada, dan saya meminta kepada PLN,” kata dia.
Untuk membantu kebutuhan listrik sementara, Kementerian ESDM juga akan mengerahkan 40 unit generator set (genset) berkapasitas 6.000 watt. Selain itu, 200 lampu darurat juga disiapkan untuk menunjang aktivitas warga di lokasi terdampak.
“Ada sekitar 40 genset dengan kapasitas 6.000 watt, dan 200 lampu darurat. Nanti semua, kita serahkan ke bupati. Nanti pak bupati, di mana titik-titik yang perlu dipakai sambil menunggu optimalisasi ke Jumat malam,” jelas Bahlil.
Di sisi lain, Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution menyebut bahwa seluruh pihak—mulai dari pemerintah pusat, Pemprov Sumut, Polri, TNI, hingga pemerintah daerah—sedang bekerja keras memperbaiki akses menuju area bencana.
“Semuanya lagi berupaya memperbaiki jalur-jalur utama, baik yang masuk ke Tapteng, dan juga yang di dalam,” kata Bobby.
BNPB pada Selasa (2/12) melaporkan, korban meninggal akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Utara mencapai 294 orang, sementara 155 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Empat daerah yang paling terdampak adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara.
“Kita tahu jalur ke Tapteng sudah terbuka, tapi terbatas. Artinya ada kendaraan berat yang belum bisa masuk, sedangkan ini sangat dibutuhkan,” tutur Bobby.