Jakarta (KABARIN) - Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia 6 tahun yang jadi korban penculikan dan pembunuhan oleh ayah tirinya, Alex Iskandar, akhirnya dimakamkan di Tanah Wakaf Masjid Jami' Al Muflihun, Bintaro, Jakarta Selatan.
Pada Kamis sore sekitar pukul 15.25 WIB, shalat jenazah digelar di masjid, diikuti warga dan keluarga. Setelah itu, jenazah Alvaro dibawa ke liang lahat dengan keranda yang juga ditemani foto kenangan dan batu nisan yang akan dipasang di makamnya.
Prosesi pemakaman berlangsung penuh haru. Jenazah Alvaro diturunkan ke liang kubur sementara keluarga dan orang-orang terdekat meneteskan air mata. Takbir dan doa berkumandang sebelum liang kubur ditutup, dan keluarga menaburkan tanah sambil mendoakan sang anak.
Proses pemakaman diawasi ketat oleh pihak kepolisian untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara.
Sebelumnya, pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati memastikan kerangka yang ditemukan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat, adalah Alvaro. Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru mengatakan kesimpulan itu diperoleh setelah mencocokkan sampel DNA Alvaro dengan orang tuanya, Arum.
Keluarga Alvaro sudah meminta lahan makam segera digali sejak jasad ditemukan, dan petugas menyiapkan makam kecil seukuran panjang 120 cm, pas untuk anak seusia Alvaro, sambil menunggu tes DNA dan kelengkapan jenazah.
Jasad Alvaro pertama kali ditemukan di Sungai Cerewed, di bawah jembatan Cilalay, Kabupaten Bogor, setelah bocah itu dilaporkan hilang selama delapan bulan.
Pelaku, ayah tirinya Alex Iskandar berusia 49 tahun, ditangkap polisi pada Rabu malam 19 November. Namun, Alex ditemukan meninggal dunia di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu pagi 23 November dengan dugaan bunuh diri.
Polisi menyebut motif pembunuhan Alvaro adalah rasa cemburu Alex terhadap istrinya, Arum, yang kemudian berujung pada tragedi tragis ini.