Medan (KABARIN) - Situasi pascabencana di Sumatera Utara masih menjadi perhatian utama. Hingga Minggu (7/12) pukul 17.00 WIB, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumut melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat rangkaian bencana alam di wilayah tersebut meningkat menjadi 330 orang. Angka itu bertambah 12 orang dibandingkan data sehari sebelumnya.
Bencana ini melanda 12 dari 18 kabupaten/kota di Sumut. Sejumlah wilayah yang mencatat korban jiwa terbanyak antara lain Tapanuli Tengah (102 orang), Tapanuli Selatan (85 orang), dan Kota Sibolga (53 orang). Sementara daerah lain seperti Tapanuli Utara, Deliserdang, Langkat, Medan, hingga kawasan Nias juga terkena dampaknya.
Sri Wahyuni Pancasilawati, Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, menjelaskan bahwa data korban yang masuk masih bersifat sementara dan terus diperbarui seiring proses pencarian serta penanganan di lapangan.
Menurutnya, seluruh pemangku kebijakan telah bergerak cepat, mulai dari evakuasi, distribusi bantuan, hingga pemulihan infrastruktur terdampak. “Perkembangan dan data terbaru akan terus kami informasikan,” ujarnya.
Selain area yang mencatat korban jiwa, total 18 kabupaten/kota terdampak bencana, termasuk Kota Medan, Tebingtinggi, Binjai, Padangsidimpuan, Sibolga, serta sejumlah kabupaten seperti Asahan, Serdangbedagai, Humbang Hasundutan, Batubara, Mandailing Natal, hingga Pakpak Bharat.
Dengan cakupan wilayah terdampak yang cukup luas, pemerintah daerah dan tim penanganan bencana kini fokus mempercepat pemulihan serta memastikan bantuan menjangkau seluruh titik yang membutuhkan.