Gregoria sudah mencoba menerapkan pola yang kami siapkan, tetapi ritmenya naik-turun. Untuk final, kami butuh level permainan yang lebih stabil
Bangkok (KABARIN) - Pelatih tunggal putri Indonesia Imam Tohari bilang Gregoria Mariska Tunjung masih perlu ningkatin performanya di SEA Games 2025 Thailand setelah tampil naik-turun di semifinal beregu putri.
Menurut Imam, Gregoria sebenarnya mulai pertandingan dengan oke, tapi beberapa momen penting dia kehilangan fokus sehingga laga jadi lebih ketat dari perkiraan.
“Gregoria sudah mencoba menerapkan pola yang kami siapkan, tetapi ritmenya naik-turun. Untuk final, kami butuh level permainan yang lebih stabil,” ujar Imam di Bangkok, Senin.
Imam menambahkan pengalaman Gregoria di level atas jelas jadi modal, tapi perlu dibarengi ketenangan dan keputusan cepat yang tepat saat di lapangan.
“Dia punya kapasitas besar, tinggal bagaimana konsentrasi dijaga. Final tidak akan mudah,” katanya.
Di partai ketiga semifinal, Gregoria yang turun sebagai tunggal putri kedua kalah dari wakil Malaysia Wong Ling Ching dengan skor 20-22, 21-15, 16-21 sehingga Indonesia sempat tertinggal 1-2.
“Dia melakukan beberapa kesalahan sendiri dan itu yang akan menjadi bahan evaluasi kami,” tambah Imam.
Sebelumnya Indonesia sempat unggul lewat Putri Kusuma Wardani yang menang dominan atas Karupathevan Letshanaa 21-9, 21-10.
Malaysia kemudian menyamakan skor jadi 1-1 setelah ganda putri Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum kalah dari Pearly Tan/Muralitharan Thinaah 14-21, 21-17, 16-21.
Situasi berubah saat Gregoria kalah, tapi harapan Indonesia kembali terbuka berkat kemenangan meyakinkan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari atas Go Pei Kee/Toh Ee Wei 21-10, 21-9 yang membuat skor jadi 2-2.
Indonesia akhirnya amankan tiket final beregu putri setelah tunggal putri muda Mutiara Ayu Puspita tampil solid dan menang atas Siti Zulaikha 21-18, 21-16 di partai penentu.
Di final, Tim Merah Putih bakal menghadapi Thailand yang sebelumnya menaklukkan Singapura 3-0.
