Tekanan laga beregu bikin Rachel/Febi kesulitan jaga fokus di momen penentu

waktu baca 2 menit

Mungkin ada feeling karena bermain beregu, jadi ada perasaan yang bikin kami jadi buru-buru dan terlalu bernafsu untuk mematikan lawan

Jakarta (KABARIN) - Ganda putri Indonesia Rachel Allessya Rose dan Febi Setianingrum mengakui pertandingan final beregu SEA Games 2025 menghadirkan tekanan yang cukup besar. Situasi itu ikut memengaruhi fokus mereka saat berhadapan dengan pasangan Thailand Benyapa Aimsaard dan Supissara Paewsampran yang akhirnya menang 18-21, 21-11, 18-21.

Rachel bercerita suasana di Gymnasium 4 Thammasat University Rangsit Campus terasa berbeda karena ini pertama kalinya mereka merasakan langsung gaya bermain Benyapa dan Supissara. Mereka sebenarnya sudah mempelajari pola permainan lawan, namun baru kali ini benar-benar merasakan ritmenya.

“Puji Tuhan bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Dari pertandingan tadi, kami sudah tahu permainannya, tetapi belum pernah benar-benar merasakan langsung bagaimana lawan,” ujar Rachel.

Ia menambahkan tekanan khas pertandingan beregu membuat mereka cenderung terburu-buru mengambil keputusan. Menurutnya, ada rasa ingin cepat mematikan lawan sehingga beberapa eksekusi jadi kurang maksimal.

“Mungkin ada feeling karena bermain beregu, jadi ada perasaan yang bikin kami jadi buru-buru dan terlalu bernafsu untuk mematikan lawan.”

Pada gim ketiga, Rachel mengakui mereka sempat tertinggal cukup jauh sebelum mencoba mengubah pendekatan dengan bermain lebih sabar dan memperkuat pertahanan. Strategi itu sempat berhasil ketika mereka mampu mengejar sampai 18-18.

“Di gim ketiga, saat tertinggal jauh kami mencoba bertahan dan sabar dulu. Dari pola itu kami dapat cukup banyak poin. Tapi setelah 18-18 fokusnya menurun karena bermain reli panjang,” katanya.

Sementara itu, Febi menilai kokohnya pertahanan Thailand membuat serangan mereka sulit menembus. Berkali-kali mereka mencoba menyerang, namun pasangan Benyapa dan Supissara masih mampu mengembalikan bola.

“Mereka defense-nya cukup rapat. Kami sudah mencoba menyerang beberapa kali, tapi mereka masih bisa mengambil. Itu mungkin bikin kami agak bingung,” ujar Febi. Ia juga menyoroti permainan depan Supissara yang disebutnya sangat rapat.

Kekalahan ini membuat Indonesia gagal memperlebar keunggulan dan skor berubah menjadi 1-1. Thailand kemudian berbalik unggul setelah Ratchanok Intanon menang atas Gregoria Mariska Tunjung dengan skor 7-21, 15-21.

Harapan Indonesia untuk menyamakan kedudukan kini berada di tangan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma dan Meilysa Trias Puspitasari yang dijadwalkan melawan Ornnicha Jongsathpornparn dan Jhenicha Sudjaipraparat.

Jika mereka mampu menyamakan skor menjadi 2-2 maka penentuan akan berlangsung di partai kelima lewat tunggal putri Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi yang akan menghadapi Supanida Katethong.

Sebelumnya Indonesia sempat memimpin setelah Putri Kusuma Wardani memenangkan partai pembuka dengan skor 21-8, 13-21, 21-16.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka