BGN perketat pengawasan usai insiden mobil MBG tabrak siswa & guru di Cilincing

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Badan Gizi Nasional terus memperkuat aturan dan pengawasan setelah terjadinya insiden mobil mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang mengantar Makan Bergizi Gratis menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01 Cilincing Jakarta Utara.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan bahwa pihaknya memantau kondisi para korban, berkoordinasi dengan rumah sakit, dan melakukan evaluasi penuh terhadap operasional lapangan agar kejadian serupa tidak terulang.

Dadan menjelaskan bahwa layanan MBG di sekolah tersebut sebenarnya sudah berjalan lancar sejak 24 Maret 2025. Namun dalam dua hari terakhir, sopir reguler tidak dapat bertugas karena sakit sehingga posisi itu digantikan oleh sopir cadangan.

"Setelah kami cek, alhamdulillah sopirnya memiliki surat izin mengemudi (SIM), tetapi mungkin kurang berpengalaman. Kami masih mendalami penyebabnya," ujar dia.

Dari pemeriksaan awal polisi, kendaraan yang digunakan mitra SPPG berada dalam kondisi bagus. Rem dan mesin berfungsi normal karena mobil tersebut keluaran 2024. Namun keterangan di lapangan menyebut sopir pengganti kurang fit akibat kurang tidur yang diduga memicu kesalahan manuver di area menanjak.

Dadan juga menyampaikan kabar terbaru soal para korban. Ada 11 anak yang sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

"Kemudian ada empat yang sedang ditangani di Rumah Sakit Cilincing, dan ada yang dirawat di RS Koja tujuh orang, termasuk satu orang guru. Dua di antaranya memang harus dirawat intensif," paparnya.

Ia mengatakan bahwa satu korban berada dalam kondisi sangat stabil sementara satu lainnya mendapatkan perawatan intensif oleh tiga dokter. BGN memastikan bahwa keluarga korban akan mendapat dukungan penuh.

Sebagai langkah pencegahan, BGN kini memperketat aturan kendaraan termasuk mekanisme penggantian sopir.

"Ya tentu saja, karena selama ini kan kita sudah lakukan, bahkan di dalam petunjuk teknis kami sudah tertulis bahwa mobil sebelum digunakan untuk pengiriman itu wajib dicek setiap waktu. Dengan adanya kasus penggantian sopir, ini menjadi masukan baru bagi BGN dan kepala SPPG agar secara cermat mengganti atau memilih sopir cadangan yang kualifikasinya sama," tuturnya.

Terkait proses hukum, BGN menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Sementara itu kendaraan operasional yang terdampak akan diganti sementara dengan unit lain milik mitra SPPG sampai proses evaluasi selesai. Mereka juga akan berkonsultasi dengan pihak sekolah untuk memastikan layanan MBG tetap berjalan dan mendukung pemulihan trauma anak-anak.

"Karena ini sangat terkait dengan trauma yang terjadi, jangan sampai kemudian kita paksakan dan anak-anak kita punya trauma," tuturnya.

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menegaskan bahwa lembaganya terus melakukan evaluasi menyeluruh secara transparan.

"BGN turut berduka atas insiden ini dan memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan terbaik. Kami juga melakukan investigasi internal bersama kepolisian untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang," ujar Hida.

Ia menambahkan bahwa komunikasi dengan keluarga korban akan dilakukan secara terbuka dan berkelanjutan.

"Kami berkomitmen memperbaiki seluruh aspek terkait SOP, termasuk mekanisme penggantian sopir dan pengecekan kendaraan, serta memastikan standar keamanan layanan MBG diterapkan maksimal," katanya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka