Jakarta (KABARIN) - Produk sehari-hari di rumah ternyata bisa mengandung bahan kimia berbahaya yang terkait dengan risiko kanker, kerusakan hati, gangguan sistem imun, hingga cacat lahir pada bayi.
Sebuah penelitian terbaru menemukan bukti bahwa paparan zat Per- and Polyfluoroalkyl Substances atau PFAS yang ada di produk seperti wajan anti lengket, kemasan makanan, hingga pakaian tahan air, bisa memicu kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah, dan bahkan kematian bayi.
Peneliti meneliti data lebih dari 11.000 kelahiran di New Hampshire, Amerika Serikat, dengan membandingkan ibu yang mengonsumsi air sumur yang terkontaminasi PFAS di hilir sungai dan mereka yang tinggal di hulu.
Hasilnya menunjukkan angka kelahiran prematur dan bayi dengan berat lahir rendah lebih tinggi pada ibu yang terpapar. Risiko kematian bayi pada tahun pertama hidup juga tiga kali lipat dibanding ibu yang tinggal di area aman.
Khusus untuk paparan PFOA dan PFOS, dua bahan kimia PFAS paling berbahaya yang sulit terurai, bayi dari ibu yang mengonsumsi air terkontaminasi memiliki risiko kematian 191 persen lebih tinggi, kelahiran prematur meningkat 20 persen, dan berat lahir rendah naik 43 persen.
“Para penulis menggunakan desain cerdas yang memberikan bukti yang sangat meyakinkan tentang efek kausal, bukan hanya korelasi,” ungkap Kate Hoffman, profesor riset madya di bidang ilmu alam lingkungan di Universitas Duke, kepada The Washington Post.
PFAS juga sulit hilang dari lingkungan karena bisa bertahan lama di tanah, air, dan udara. Paparan sejak dalam kandungan dapat melemahkan sistem imun bayi, meningkatkan risiko alergi dan penyakit autoimun.
Para ahli menyarankan agar masyarakat memasang filter air bersertifikasi di rumah, merawatnya dengan rutin, atau mencari sumber air alternatif untuk mengurangi paparan PFAS.