Ambon (KABARIN) - Film Timur, produksi perdana Uwais Pictures sekaligus debut penyutradaraan Iko Uwais, mengangkat budaya Gandong Maluku sebagai fondasi utama cerita. Film ini bukan cuma soal aksi, tapi juga menonjolkan nilai persaudaraan, keluarga, dan pengorbanan yang kuat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Executive Producer Timur, Nagita Slavina, mengatakan film ini membawa pesan tentang ikatan persaudaraan yang terinspirasi dari nilai-nilai budaya lokal, termasuk Gandong. Dalam budaya Maluku, Gandong dikenal sebagai simbol hubungan persaudaraan lintas negeri dan lintas generasi.
“Aku bersyukur banget melihat bagaimana hangatnya penonton dapat menerima film Timur. Sejak pertama kali aku ditawari untuk bergabung, aku langsung merasa harus ikut berkontribusi. Film ini membawa nilai keluarga dan persaudaraan yang sangat kuat, sesuatu yang menurutku penting sekali untuk dihadirkan dalam layar lebar dan ditonton oleh orang banyak,” kata Nagita saat screening film di Ambon, Minggu.
Ia menyebutkan, rangkaian special screening Timur digelar di 17 kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, hingga Ambon, Jayapura, dan Medan. Sambutan penonton di berbagai daerah pun terbilang sangat positif, termasuk di Maluku yang menjadi salah satu latar budaya penting dalam film ini.
Menurut Nagita, kekuatan Timur ada pada keberaniannya menjadikan nilai-nilai lokal sebagai ruh cerita. Penonton tidak hanya disuguhkan adegan laga khas Iko Uwais, tapi juga emosi dan makna yang dekat dengan realitas masyarakat Indonesia.
Salah satu pemeran film Timur, Aufa Assegaf, juga mengaku terharu melihat antusiasme penonton jelang penayangan resmi. Ia menilai respons positif dari berbagai kota menunjukkan bahwa cerita tentang persaudaraan dan pengorbanan bisa diterima luas.
“Jujur saya terharu banget. Waktu lihat kursi-kursi di MTIX dan TIX ID mulai merah, rasanya campur aduk antara senang, deg-degan, dan bersyukur,” ujar Aufa.
“Respons penonton di berbagai kota juga luar biasa. Dari Jakarta sampai daerah, energi dan antusiasmenya terasa sama. Itu bikin kami sebagai pemain merasa perjuangan selama proses syuting benar-benar terbayar,” lanjutnya.
Film Timur didukung oleh BNI dan dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 18 Desember 2025. Tiket hari pertama sudah bisa dibeli melalui aplikasi MTIX, TIX ID, CGV, dan Cinepolis.
Lewat film ini, Uwais Pictures berharap Timur bisa menjadi tonggak baru perfilman nasional, sekaligus membuka ruang lebih luas bagi budaya daerah seperti Gandong Maluku untuk dikenal lewat layar lebar.