Moskow (KABARIN) - Gerakan Palestina Hamas meyakini bahwa Palestina harus bertanggung jawab atas keamanan internal Jalur Gaza, sementara pasukan internasional seharusnya hanya memantau garis demarkasi dengan Israel.
“Warga Palestina, bersama dengan sebuah komite pemerintahan yang terdiri dari para teknokrat, akan mengelola Jalur Gaza secara mandiri, termasuk dalam hal memastikan keamanan internalnya. Pasukan internasional tidak akan memiliki peran dalam hal ini,” kata anggota biro politik Hamas, Husam Badran, kepada RIA Novosti pada Selasa.
Menurut pejabat tersebut, seluruh faksi Palestina, termasuk Hamas, sepakat mengenai peran pasukan internasional di wilayah kantong tersebut di masa depan.
“Kami akan menyetujui (kehadiran) pasukan semacam itu jika mereka memiliki mandat yang jelas dan terbatas hanya untuk memantau gencatan senjata antara para pihak yang bertikai. Ini termasuk keberadaan mereka di perbatasan Gaza,” ucap Badran.
Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB telah menyetujui resolusi yang diusulkan Amerika Serikat untuk mendukung rencana komprehensif Presiden AS Donald Trump dalam menyelesaikan situasi di Gaza.
Sebanyak 13 dari 15 anggota dewan memberikan suara mendukung, sementara Rusia dan China abstain.
Rencana AS untuk Gaza menyerukan pemerintahan internasional sementara di Jalur Gaza serta pembentukan “dewan perdamaian” yang dipimpin oleh Trump. Rencana tersebut juga mencakup mandat militer bagi pasukan stabilisasi internasional yang akan dikerahkan dengan koordinasi bersama Israel dan Mesir.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA