Spanyol dan 5 negara UE desak bantuan kemanusiaan masuk besar-besaran ke Gaza

waktu baca 2 menit

London (KABARIN) - Spanyol telah bergabung dengan lima negara Uni Eropa untuk mendesak kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengambil “semua langkah yang mungkin” untuk menjamin “masuknya bantuan kemanusiaan secara besar-besaran” ke Gaza.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan sebuah surat telah dikirim kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa.

“Spanyol, bersama dengan lima negara Uni Eropa lainnya, telah mengirim surat kepada Perwakilan Tinggi Kaja Kallas, mendesaknya untuk memastikan bahwa semua bantuan kemanusiaan—dari Uni Eropa, tentu saja—masuk ke Gaza secara besar-besaran," ujar Albares pada saat tiba untuk Dewan Urusan Luar Negeri, Senin di Brussels.

Kami mendesaknya untuk mengambil semua inisiatif yang mungkin dan menggunakan semua saluran yang tersedia untuk mencapai hal ini,” tambahnya.

Menurut seorang diplomat yang mengutip sumber di Kementerian Luar Negeri Spanyol, lima negara lainnya adalah Irlandia, Luksemburg, Belgia, Slovenia, dan Portugal.

Albares mengatakan situasi di Gaza masih sangat rapuh, memperingatkan bahwa gencatan senjata saat ini berisiko.

“Gencatan senjata yang ada terlalu rapuh, dan yang terpenting, mengalami terlalu banyak pelanggaran terus-menerus, oleh karena itu harus dikonsolidasikan secara definitif,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa selama pertemuan tersebut, ia akan menghubungi utusan khusus AS Steve Witkoff dan Jared Kushner, mantan penasihat dan menantu Presiden AS Donald Trump, untuk membahas apa yang ia gambarkan sebagai “rencana perdamaian yang masih sangat awal.”

Rencana tersebut, katanya, mewakili “secercah harapan bagi penduduk Palestina, dan khususnya bagi penduduk Gaza, tetapi masih membutuhkan banyak konsolidasi.”

Meskipun gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober, kondisi kehidupan di Gaza belum membaik, karena Israel terus memberlakukan pembatasan ketat terhadap masuknya truk bantuan, melanggar protokol kemanusiaan dari perjanjian tersebut.

Israel telah membunuh lebih dari 70.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 171.100 lainnya dalam serangan di Gaza sejak Oktober 2023, yang terus berlanjut meskipun ada gencatan senjata.

Sumber: Anadolu

Bagikan

Mungkin Kamu Suka