Jakarta (KABARIN) - Penyanyi Raissa Anggiani siap memperkenalkan album keduanya bertajuk Kepada Yang Terhormat lewat rangkaian tur yang akan digelar mulai Desember 2025 hingga Januari 2026. Tur ini menjadi cara Raissa mengajak pendengarnya masuk lebih dalam ke dunia album yang ia tulis dari sisi paling personal.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, tur tersebut dijadwalkan mampir ke Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. Selain itu, masih ada dua kota tambahan yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Bagi Raissa, tur ini bukan sekadar agenda manggung, tapi perjalanan emosional untuk berbagi cerita di balik album barunya.
“Aku senang banget dan super excited. Ini hal yang dari dulu aku pengen lakuin. Deg-degan, tapi semoga semuanya lancar,” ungkapnya.
Album Kepada Yang Terhormat sendiri berisi rangkaian kisah yang digambarkan Raissa seperti surat-surat yang tak pernah sampai ke orang yang dituju. Ceritanya tentang perasaan yang dipendam, harapan yang ditahan, hingga momen-momen kecil sehari-hari yang sering tak terucap.
Dalam proses kreatifnya, Raissa memilih pendekatan bercerita yang lebih bebas, jujur, dan reflektif. Hasilnya, pengalaman mendengarkan album ini terasa dekat, hangat, sekaligus emosional bagi pendengarnya.
Dari keseluruhan album, ada satu lagu yang kembali ia soroti, yakni "Baik Aku Mundur Pelan-Pelan".
“Lagu ini bercerita tentang fase denial seseorang yang lagi menghadapi patah hati. Dari luar terdengar kayak ‘yaudah, aku mundur’, tapi sebenarnya banyak banget rasa yang bergejolak,” jelasnya.
Lagu tersebut menggambarkan seseorang yang mencoba terlihat baik-baik saja, padahal di dalam dirinya penuh dengan pertanyaan. Raissa memilih lagu ini karena dianggap sebagai jembatan emosional dari bagian awal album yang penuh rasa jatuh cinta menuju bagian akhir yang lebih rapuh dan introspektif.
Ia pun berharap lagu ini bisa menemani pendengar yang sedang berusaha memahami perasaannya sendiri.
“Aku berharap lagu ini bisa jadi teman buat mereka memvalidasi perasaannya, dan kalau bisa… ya move on. Tapi semoga nggak ada yang patah hati, ya,” candanya.
Meski begitu, Raissa menegaskan fokus utamanya tetap pada albumnya, terutama pada cerita, suara, dan ruang-ruang sunyi yang mengisi lagu-lagunya. Lewat tur ini, ia ingin pendengar tak sekadar menonton penampilannya, tapi ikut menyelami setiap “surat” yang ia tulis dan setiap emosi yang ia bagikan.