Manado (KABARIN) - Tim Nasional Tinju Amatir Indonesia berhasil mencatat prestasi membanggakan di ajang Kejuaraan Tinju 4 Penjuru yang digelar di Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, pada 18–20 September 2025. Dari lima atlet yang diturunkan, semuanya sukses membawa pulang medali dengan rincian tiga emas, satu perak, dan satu perunggu.
Manajer tim, Osco Olfriady Letunggamu, yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum PP Pertina, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian luar biasa ini. Menurutnya, hasil tersebut menjadi bukti kerja keras para atlet sekaligus dorongan besar bagi perkembangan tinju amatir Indonesia.
"Puji Tuhan, semua atlet tinju Indonesia berhasil meraih medali," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu.
Tiga medali emas disumbangkan oleh Yoshua Holy Masihor (kelas 54 kg), Eliezer Gonzales (kelas 60 kg), dan Alfino Caesar (kelas 75 kg). Sementara Krispinus Mariano Wonda (kelas 51 kg) meraih perak, dan Mohammad Reza Midun (kelas 69 kg) menambah koleksi dengan perunggu.
Pelatih senior Dufri Masihor, peraih emas SEA Games 1997, mengaku bangga dengan kerja keras para atlet. Sedangkan pelatih lain, Vinky Montolalu, menegaskan kalau melahirkan juara tinju itu butuh proses panjang.
"Seorang atlet butuh 4 sampai 6 tahun pembinaan untuk jadi juara nasional," jelasnya. Ia menambahkan, pembinaan dimulai dari teknik dasar seperti pergerakan kaki sebelum lanjut ke teknik pukulan yang makan waktu bertahun-tahun.
Setelah bertanding, para petinju kebanggaan Tanah Air ini pulang ke Indonesia dan disambut meriah di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu lalu. Penyambutan dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP Pertina, Hillary Brigitta Lasut, bersama Wakil Ketua Umum, Trinovi Khairani.
"Saya juga senang sekali melihat ekspresi mereka karena merasa perjuangannya diapresiasi," kata Hillary.
Sebagai penutup, Hillary juga sempat bertemu Menpora baru, Erick Thohir, untuk menyampaikan ucapan selamat.
