Labuan Bajo (KABARIN) - Tragedi tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, terus menyisakan duka mendalam. Memasuki hari keempat pencarian, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban yang ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada Senin pagi.
Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko menyampaikan bahwa jenazah saat ini berada di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan post mortem. Proses ini dilakukan guna memastikan identitas korban secara akurat sebelum diserahkan kepada keluarga.
“Jenazah sudah berada di rumah sakit dan akan dilakukan post mortem. Hasil identifikasi masih menunggu laporan resmi,” ujar Rudi di Labuan Bajo.
Penemuan jenazah tersebut bermula dari laporan seorang nelayan yang kemudian ditindaklanjuti oleh Tim SAR gabungan. Meski demikian, pencarian masih terus dilakukan terhadap tiga warga negara asing (WNA) yang hingga kini belum ditemukan.
Di tengah suasana duka, Kapolda NTT juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan keluarga korban yang selamat. Keluarga memberikan apresiasi atas kerja keras Tim SAR dan aparat gabungan yang terus berupaya tanpa henti.
“Mereka menyampaikan terima kasih dan berharap pencarian bisa segera membuahkan hasil. Kami juga memohon doa dan dukungan seluruh masyarakat,” kata Rudi.
Sebagai langkah antisipasi, Tim Sidokkes Polres Manggarai Barat telah lebih dulu melakukan proses antemortem, yakni pengumpulan data korban saat masih hidup. Proses ini mencakup wawancara keluarga, pencatatan ciri fisik khusus, serta pengambilan sampel biologis seperti darah, air liur, dan rambut.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra menjelaskan bahwa data tersebut sangat penting untuk mempercepat proses identifikasi ilmiah, termasuk pemeriksaan DNA jika diperlukan.
“Kami berkomitmen memberikan kepastian kepada keluarga korban. Ini adalah bentuk kehadiran negara dalam penanganan bencana kemanusiaan, terlebih karena melibatkan warga negara asing,” ujarnya.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan wisata bahari adalah aspek krusial yang tidak bisa diabaikan. Di balik indahnya Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia, kesiapsiagaan dan standar keselamatan tetap harus menjadi prioritas demi melindungi setiap nyawa yang berkunjung.
Sumber: ANTARA