Jakarta (KABARIN) - Produsen mobil China diperkirakan bakal menjual lebih banyak kendaraan secara global pada 2025 dibandingkan pabrikan asal Jepang.
Dilaporkan Carnewschina, ini akan jadi pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun Tiongkok berpotensi menggeser Jepang di posisi teratas penjualan otomotif tahunan.
Data gabungan dari Nikkei China, produsen mobil, dan S&P Global Mobility menunjukkan produsen China diperkirakan menjual sekitar 27 juta kendaraan di seluruh dunia, sementara Jepang diperkirakan di bawah 25 juta unit. Angka ini mencakup kendaraan penumpang, komersial, penjualan domestik, dan ekspor.
Sekitar 70 persen penjualan produsen mobil China berasal dari pasar domestik, dan kendaraan energi baru, seperti mobil listrik baterai (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV), menyumbang hampir 60 persen dari total penjualan mobil penumpang di Tiongkok.
BYD dan Geely diprediksi masuk sepuluh besar produsen mobil global, sementara Chery menjadi salah satu eksportir terbesar China dengan penjualan luar negeri yang meningkat pesat. Ekspor ke Asia Tenggara yang sebelumnya didominasi Jepang diperkirakan mencapai sekitar 500.000 unit, sedangkan di Eropa penjualan China diperkirakan naik menjadi 2,3 juta kendaraan meski ada tarif impor.
Di pasar negara berkembang, penjualan China juga naik signifikan. Afrika diperkirakan menyerap 230.000 unit atau naik 32 persen dari tahun sebelumnya, dan Amerika Latin diperkirakan mencapai 540.000 unit atau naik 33 persen.
Sementara itu, produsen mobil Jepang, yang sempat menyentuh puncak hampir 30 juta kendaraan pada 2018, diperkirakan tetap sedikit di bawah China pada 2025 karena beberapa merek menurun penjualannya di pasar utama termasuk Amerika Serikat, dan pangsa pasar mereka di China terus menyusut.
Laporan ini mencerminkan perubahan peringkat global berdasarkan volume penjualan yang diproyeksikan tanpa bermaksud menyatakan sebab-akibat di luar data.
Sumber: Carnewschina