BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tsunami di Danau Maninjau akibat Aktivitas Patahan

waktu baca 2 menit

Kota Padang (KABARIN) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengingatkan adanya kemungkinan munculnya gelombang air menyerupai tsunami di kawasan Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Potensi ini berkaitan dengan aktivitas patahan bumi yang dikenal sebagai Segmen Kajai Talamau.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang Suaidi Ahadi menjelaskan bahwa segmen tersebut berpotensi memicu gempa hingga magnitudo 6,1. Jika skenario terburuk itu terjadi, dampaknya bisa memicu gelombang air di Danau Maninjau meski skalanya tidak besar.

"Segmen Kajai-Talamau ini jika terjadi gempa bumi maksimum 6,1 magnitudo maka ada potensi tsunami Danau Maninjau meskipun tidak signifikan," ujar Suaidi saat dihubungi di Padang, Rabu.

Menurutnya, gempa akibat pergeseran patahan bisa memicu longsor di sekitar kawah atau tebing danau. Material longsoran inilah yang kemudian berpotensi menimbulkan gelombang besar di permukaan danau.

"Longsoran itulah yang menyebabkan aktivitas tsunami," katanya.

Ia menambahkan bahwa kejadian serupa pernah dialami Sumatera Barat. Pada 2007, Danau Singkarak sempat mengalami tsunami danau setelah gempa Padang Panjang bermagnitudo 6,1 yang terjadi dua kali akibat aktivitas Patahan Sumani.

"Jadi, potensi tsunami Danau Maninjau ini memang ada terutama jika terjadi longsoran di kawah atau tebing danau," jelas Suaidi.

Saat ini, BMKG bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional serta sejumlah perguruan tinggi telah melakukan kajian mendalam terkait Segmen Kajai Talamau. Dari hasil penelitian, segmen ini diperkirakan memiliki potensi ancaman gempa maksimum magnitudo 6,1.

Ke depan, BMKG berencana menyusun pemodelan khusus bersama instansi terkait untuk memetakan potensi tsunami Danau Maninjau secara lebih detail. Langkah ini penting karena hingga kini belum ada perhitungan khusus terkait waktu aman atau golden time bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri jika skenario terburuk terjadi.

Sumber: ANTARA

Bagikan

Mungkin Kamu Suka