Kenaikan harga mineral penyusun konsentrat tembaga didorong meningkatnya permintaan global....
Jakarta (KABARIN) - Harga patokan ekspor untuk konsentrat tembaga dan emas naik signifikan menjelang Januari 2026 karena permintaan global semakin tinggi. Kemendag mencatat HPE konsentrat tembaga mencapai 5.868,51 dolar AS per Wet Metric Ton atau naik 4,54 persen dibandingkan Desember 2025 yang sebesar 5.613,83 dolar AS per WMT.
Sementara itu, HPE emas naik menjadi 138.324,41 dolar AS per kilogram dari 133.912,59 dolar AS sebelumnya. Harga referensi emas juga ikut melambung menjadi 4.302,37 dolar AS per troy ounce dari 4.165,15 dolar AS per troy ounce.
Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Tommy Andana menjelaskan kenaikan ini didorong kebutuhan global terhadap industri energi listrik, kendaraan listrik, serta proyek infrastruktur strategis di berbagai negara. Selain itu, pelemahan nilai tukar dolar AS mendorong investor beralih ke komoditas sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
Tommy menambahkan penguatan HPE konsentrat tembaga juga dipengaruhi kenaikan harga mineral penyusunnya secara bersamaan. Harga tembaga naik 5,75 persen, emas 3,29 persen, dan perak melonjak hingga 16,46 persen. Kombinasi kenaikan ketiga logam ini langsung meningkatkan nilai konsentrat tembaga di pasar ekspor.
Penetapan HPE dan HR dilakukan dengan masukan teknis dari Kementerian ESDM berdasarkan harga internasional. Harga tembaga mengacu pada London Metal Exchange, sementara emas dan perak merujuk pada London Bullion Market Association.
Proses ini melibatkan koordinasi lintas kementerian mulai dari Kemenko Perekonomian, Kemendag, ESDM, Kemenkeu, hingga Kemenperin untuk memastikan harga ditetapkan secara kredibel dan transparan, sehingga memberikan kepastian bagi pelaku industri.
Sumber: ANTARA