Rupiah menguat di tengah drama kebijakan imigrasi Trump

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Rupiah lagi-lagi nunjukin taringnya di awal pekan. Mata uang Indonesia tercatat menguat tipis 15 poin atau sekitar 0,08 persen ke level Rp16.596 per dolar AS di pembukaan perdagangan Selasa (23/9), dari posisi sebelumnya Rp16.611 per dolar AS.

Menurut analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, salah satu pemicu menguatnya rupiah datang dari “drama” kebijakan imigrasi baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump. “Rupiah diperkirakan berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah terbebani oleh kekhawatiran kebijakan imigrasi Trump baru terkait pengenaan biaya 100 ribu dolar AS per tahun pada pekerja dengan visa H-1B,” jelas Lukman.

Trump baru saja teken proklamasi yang bikin perusahaan di AS harus bayar 100 ribu dolar AS (sekitar Rp1,6 miliar) per tahun buat pekerja asing dengan visa H-1B. Alasannya, untuk menekan praktik penyalahgunaan sistem visa yang katanya sering dipakai perusahaan mengganti pekerja lokal dengan tenaga kerja asing lebih murah.

Kebijakan ini bikin pasar waswas, karena mayoritas pemegang visa H-1B berasal dari Asia, terutama India dan China. Dampaknya belum kelihatan jelas, tapi diprediksi bisa cukup besar buat sektor yang banyak pakai tenaga asing berkeahlian khusus.

Selain itu, dolar AS juga nggak kebagian sentimen positif karena pidato pejabat The Fed semalam malah kasih sinyal campur aduk. Ada yang hawkish, ada yang dovish, ada juga yang netral. Hasilnya? Dolar AS jadi lemah, dan rupiah kecipratan untung.

Dengan kondisi ini, rupiah diperkirakan masih bakal bergerak di kisaran Rp16.500 sampai Rp16.650 per dolar AS dalam waktu dekat.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka