Sanaa (KABARIN) - Kelompok Houthi di Yaman kembali bikin heboh, mereka ngaku bertanggung jawab atas serangan drone yang menghantam kota pelabuhan Eilat, Israel bagian selatan, pada Rabu (24/9) malam waktu setempat. Akibat serangan itu, sedikitnya 20 orang terluka, dua di antaranya dilaporkan serius.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, bilang lewat unggahan di X kalau mereka meluncurkan dua drone sebelum matahari terbenam dengan target salah satu lokasi di Eilat. Serangan ini jadi yang kedua dalam waktu kurang dari 24 jam, setelah sehari sebelumnya mereka juga meluncurkan drone ke Eilat dan Beer Sheva.
Militer dan layanan medis darurat Israel mengonfirmasi serangan itu. Drone yang diduga diluncurkan dari Yaman meledak di Eilat, bikin suasana perayaan Rosh Hashana (Tahun Baru Yahudi) jadi mencekam. Padahal biasanya kota itu ramai dipenuhi wisatawan lokal.
Nggak tinggal diam, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz langsung kasih ancaman keras lewat X. Dia bilang Houthi bakal dapat balasan yang jauh lebih besar dari serangan yang mereka lancarkan.
Sejak konflik di Gaza meletus Oktober 2023, Houthi memang sering melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel. Mereka tegas bilang serangan bakal terus berlanjut sampai perang dan blokade di Gaza benar-benar berakhir.
Di sisi lain, operasi militer Israel di Gaza City makin memperparah situasi. Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi, bikin sekitar 700 ribu penduduk harus mengungsi ke selatan. Sebelumnya, jumlah penduduk di Gaza City mencapai sekitar 1 juta jiwa.