OJK genjot talenta digital keuangan lewat blockchain

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lagi serius banget dorong pengembangan sumber daya manusia digital di bidang keuangan, terutama lewat inovasi teknologi berbasis blockchain.

Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK, Ludy Arlianto, bilang kalau partisipasi publik penting banget buat bikin solusi keuangan yang inovatif dan aman. Salah satu cara yang dipakai OJK buat ngasah talenta digital ini adalah lewat Hackathon Inovasi Keuangan Digital.

"Kegiatan ini dapat terus mendorong pengembangan digital talent di bidang keuangan digital, utamanya inovasi teknologi berbasis blockchain," ujar Ludy di Jakarta, Jumat.

Hackathon sendiri basically ajang maraton coding di mana peserta kerja bareng dalam tim buat bikin solusi atau produk dalam waktu super singkat, biasanya 24–48 jam. Nggak cuma bikin produk, para peserta juga ditantang nguji ide mereka di depan juri dan komunitas.

Biar makin mantap, OJK juga kolaborasi bareng komunitas BlockDevId, Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), dan Tether. Mereka ngadain workshop bertajuk "Win the Room, Win the Hackathon" buat bekali para blockchain builder dengan strategi komunikasi, skill teknis, sampai mentalitas kompetitif.

Ketua Umum ABI sekaligus Founder BlockDevId, William Sutanto, bilang workshop ini penting banget buat builder. Menurutnya, dulu industri blockchain di Indonesia susah berkembang karena minim dukungan.

"Sekarang syukurlah dari regulator dan government beserta asosiasi (ABI) sudah sangat support dalam industri Blockchain/Web3 di Indonesia untuk bisa berkembang lebih maju," katanya.

Dengan dukungan ini, OJK berharap ekosistem blockchain di Indonesia bisa makin solid dan melahirkan talenta digital keuangan yang siap saing, bukan cuma di dalam negeri tapi juga global.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka