Trump minta Microsoft pecat Lisa Monaco, ini alasannya

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Situasi panas datang dari Amerika Serikat! Presiden Donald Trump baru-baru ini meminta Microsoft untuk memberhentikan Lisa Monaco, yang menjabat sebagai presiden urusan global perusahaan teknologi itu.

Lewat unggahan di Truth Social, Trump menilai latar belakang Monaco yang pernah jadi penasihat senior keamanan nasional di era Obama dan wakil jaksa agung di era Biden membuat posisinya di Microsoft “tidak bisa diterima”, karena dianggap memberi akses ke informasi sensitif.

“Menurut saya, Microsoft seharusnya segera mengakhiri hubungan kerja dengan Lisa Monaco,” tulis Trump, dikutip dari Tech Crunch.

Lisa sendiri baru bergabung dengan Microsoft Mei 2025, memimpin urusan kebijakan keamanan siber dan hubungan perusahaan dengan pemerintah di berbagai negara. Sementara itu, Microsoft menolak komentar soal desakan Trump ini.

Desakan Trump ini juga didukung oleh aktivis sayap kanan Laura Loomer, sekutu Trump, yang kerap mengkritik perekrutan Monaco. Di akun X, Loomer bahkan menyerang CEO Microsoft Satya Nadella, menyebut asal-usulnya dari India dan menuduh melakukan “tindakan penipuan memalukan.” Setelah unggahan Trump, Loomer kembali menyerukan agar pemerintah membatalkan semua kontrak dengan Microsoft.

Kasus ini bukan yang pertama Trump menargetkan eksekutif teknologi. Agustus lalu, Trump meminta Presiden Intel Lip-Bu Tan mundur karena dugaan konflik kepentingan. Tapi setelah Intel memberikan 10 persen saham kepada pemerintah, Trump balik memuji Tan sebagai “CEO yang sangat dihormati.”

Jadi, drama antara Trump, Microsoft, dan Monaco ini masih jadi sorotan publik, apalagi menyangkut keamanan informasi dan kebijakan teknologi.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka