Mindset jadi salah satu faktor sulitnya atasi obesitas

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Ternyata, salah satu alasan kenapa banyak orang gagal diet dan susah banget nurunin berat badan bukan cuma soal makanan atau olahraga, tapi juga cara berpikir alias mindset.

Dokter spesialis gizi klinik lulusan Universitas Indonesia, dr. Diana Suganda, Sp.GK, bilang kalau pola pikir yang salah bikin banyak penderita obesitas kesulitan mencapai targetnya.

“Oleh karena itu biasanya sih, kalau yang aku hadapi, jadi pada saat orang mempunyai mindset, ‘oke, this is a program’, So ada awal dan akhirnya. Jadi ada selesai ini program, kalian turun sekian kilogram, akhirnya balik lagi karena yaudah targetnya kan sudah tercapai,” kata Diana dalam acara diskusi kesehatan tentang obesitas bersama Novo Nordisk di Jakarta, Senin.

Menurut Diana, otak punya peran besar dalam ngatur sinyal lapar dan kenyang. Jadi, ketika diet dengan cara ngurangin kalori, tubuh otomatis beradaptasi dengan memperlambat metabolisme. Nah, di saat asupan makanan dipotong, otak justru kirim sinyal kalau tubuh kekurangan makanan. Hasilnya? Rasa lapar jadi susah dikontrol, dan berat badan malah balik naik alias regain, bahkan bisa lebih tinggi dari sebelumnya.

“Pokoknya otak yang memegang penting. Jadi kadang yang memang harus diatur adalah gimana cara otaknya kita memberi sinyal. Sinyal lapar, sinyal kenyang, itu yang harus kita perhatikan,” jelas Diana.

Masalahnya, kenaikan berat badan yang berulang ini bisa berbahaya. Nggak cuma bikin makin susah jaga berat badan ideal, tapi juga bisa memicu keinginan makan berlebih karena otak merasa kebutuhan tubuh belum terpenuhi. Ujung-ujungnya, risiko penyakit kronis kayak jantung, diabetes, sampai hipertensi bisa datang menghantui.

Diana menekankan kalau proses mengubah mindset ini nggak instan. Sama seperti obesitas yang terbentuk dalam jangka panjang dan dipengaruhi banyak faktor, mengatur pola pikir serta sinyal lapar-kenyang juga butuh waktu dan konsistensi.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya rutin cek indeks massa tubuh (IMT) dengan cara sederhana: berat badan (kg) dibagi tinggi badan (meter) kuadrat. Dengan begitu, orang bisa tahu apakah sudah berada di batas sehat atau belum.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka