Jakarta (KABARIN) - Marc Marquez akhirnya balik lagi duduk di kursi takhta MotoGP 2025. Kemenangan ini makin spesial karena datang setelah enam tahun ia puasa gelar juara dunia.
Buat yang belum tahu, Marquez pertama kali debut di MotoGP bareng Repsol Honda pada 2013. Lalu di 2024 dia pindah ke Gresini Racing Team, sebelum akhirnya gabung Ducati Lenovo dan bikin gebrakan lagi di musim 2025.
Sampai sekarang, pembalap asal Spanyol ini udah kantongi 7 gelar juara dunia MotoGP. Yuk kita intip perjalanan emasnya:
1. MotoGP 2013
Marquez langsung bikin sensasi di tahun debutnya. Usia masih 20 tahun, tapi sukses jadi juara dunia termuda setelah menang di Laguna Seca. Rekor Freddie Spencer yang udah berdiri sejak 1982 pun pecah.
2. MotoGP 2014
Setahun kemudian, Marquez gaspol lagi. Finish kedua di Motegi cukup buat kunci gelar. Di umur 21 tahun, dia resmi jadi pembalap termuda yang bisa back-to-back juara dunia MotoGP.
3. MotoGP 2016
Setelah 2015 yang penuh drama, Marquez comeback manis dengan gelar ketiganya. Lagi-lagi dia pecahin rekor usia termuda dengan tiga gelar kelas utama.
4. MotoGP 2017
Persaingan ketat sama Andrea Dovizioso nggak bikin Marquez gentar. Dia tetap keluar sebagai juara dan menambah koleksi jadi empat gelar.
5. MotoGP 2018
Konsisten banget, Marquez nyabet sembilan kemenangan meski sempat kena penalti di Argentina. Gelar kelimanya dia pastikan di Motegi—markas Honda sendiri.
6. MotoGP 2019
Musim penuh tensi tinggi karena duel sama Dovizioso dan Fabio Quartararo. Tapi Marquez tetap nggak terkalahkan, meraih gelar keenamnya di MotoGP. Kalau dihitung sama gelar di 125cc dan Moto2, total udah delapan juara dunia waktu itu.
7. MotoGP 2025
Setelah lama absen karena cedera, Marquez bangkit lagi. Finish kedua di Motegi cukup buat pastikan gelar ketujuhnya di kelas utama, bahkan menyaingi catatan legenda Valentino Rossi.
Secara keseluruhan, Marquez udah kumpulin 9 gelar juara dunia: tujuh di MotoGP, satu di kelas 125cc (2010), dan satu di Moto2 (2012).
Dikenal sebagai “raja kelas utama”, pembalap kelahiran Cervera, 17 Februari 1993 ini memang nggak pernah berhenti bikin sejarah. Meski sering dihantam cedera, Marquez selalu punya cara buat bangkit dan kembali mendominasi lintasan.
