Korea Utara dan China bahas persahabatan serta kerja sama kedua negara

waktu baca 2 menit

Seoul (KABARIN) - Hubungan Korea Utara (Korut) dan China makin dipertegas lewat pertemuan dua menteri luar negeri pada akhir pekan lalu. Menteri Luar Negeri Korut, Choe Son Hui, dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, duduk bareng pada Minggu (28/9) untuk membahas bagaimana menjaga persahabatan sekaligus memperkuat kerja sama kedua negara. Pertemuan ini dilaporkan langsung oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Senin (29/9).

Choe mengingatkan kembali pesan Kim Jong Un dalam pertemuan puncaknya dengan Presiden Xi Jinping baru-baru ini. Menurutnya, meski situasi internasional terus berubah, hubungan erat Pyongyang dan Beijing tetap solid.

Ia menegaskan, memperkuat dan mengembangkan kerja sama tradisional sesuai dengan tuntutan zaman adalah sikap tegas dari kedua pemerintahan. Choe juga menyebut bahwa pertemuan puncak antara Kim dan Xi berlangsung di “periode penting perubahan mendasar,” baik secara domestik maupun global, yang berhasil memetakan arah utama hubungan bilateral ke depan.

Selain itu, Choe mengaku siap mendorong pendalaman kerja sama dan mengungkapkan harapan besar atas keberhasilan pleno keempat Komite Sentral Partai Komunis China ke-20 pada Oktober mendatang. Ia juga mendoakan rakyat China bisa sukses membangun negara yang kuat di bawah kepemimpinan Xi.

Di sisi lain, Wang Yi menekankan bahwa kunjungan Choe adalah kunjungan tingkat tinggi pertama Korut ke China sejak pertemuan Puncak Hari Kemenangan awal September lalu. Wang menyebut momen itu spesial karena menjadi pertemuan pertama Xi dan Kim dalam enam tahun terakhir yang berhasil “menetapkan arah dan peta jalan” untuk membawa hubungan dua negara ke level lebih tinggi.

Menurut Wang, penting untuk menjaga kesepahaman yang sudah dicapai para pemimpin, memperkuat komunikasi strategis, meningkatkan pertukaran, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Ia bahkan menyebut persahabatan Korut-China sebagai “aset berharga bersama” yang harus terus dipertahankan.

“Penguatan menyeluruh hubungan kedua negara adalah sikap konsisten pemerintah dan Partai Komunis China,” ujar Wang.

KCNA menambahkan, kedua pihak juga membahas isu-isu internasional dan regional dengan cukup mendalam, dan akhirnya berhasil mencapai posisi bersama.


Sumber: Sputnik-OANA


Bagikan

Mungkin Kamu Suka