Trump umumkan rencana damai Gaza, utusan AS kaitkan dengan konflik Ukraina

waktu baca 2 menit

Washington (KABARIN) - Kabar terbaru dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump baru saja merilis rencana damai 20 poin untuk Gaza, yang disebut sebagai usulan paling rinci sejak perang pecah. Gedung Putih menekankan rencana ini sebagai upaya besar untuk gencatan senjata, termasuk syarat pembebasan sandera dalam 72 jam.

Usulan ini juga mengatur bahwa Hamas dan “kelompok lain” tidak boleh ikut dalam pemerintahan Gaza, baik langsung maupun tidak langsung. Nantinya, kendali wilayah bakal dialihkan ke otoritas teknokrat yang diawasi badan internasional, dengan Trump sebagai pimpinan pengawas.

Steve Witkoff, utusan Presiden AS, menyoroti potensi besar dari rencana ini. Ia bilang, kalau perdamaian Gaza berhasil, dampaknya bisa “merembes” ke kawasan lain di Timur Tengah, bahkan sampai ke Rusia dan Ukraina. “Ini bukan cuma soal Gaza. Ini tentang apa yang bisa dicapai di kawasan lain,” ujarnya saat wawancara dengan Fox News.

Menurut Al Jazeera, Mesir dan Qatar sudah menyampaikan rencana ini kepada Hamas, yang berjanji akan mempelajarinya. Respons Hamas nantinya bakal sangat menentukan kelanjutan negosiasi, sementara perpecahan internal di kelompok itu bisa bikin proses pengambilan keputusan lebih rumit.

Trump sendiri menekankan bahwa Gaza jadi prioritas utama kebijakan luar negeri sejak ia kembali menjabat, menyebut perang di sana sebagai ujian pengaruh Amerika di dunia. Witkoff menambahkan, kalau rencana ini berhasil, posisi AS bisa makin kuat dalam menghadapi krisis global lain, termasuk perang di Ukraina.

Meski belum ada jadwal pasti implementasi, mediator kawasan diperkirakan bakal meningkatkan perundingan dalam beberapa pekan ke depan. Semua mata kini tertuju pada respons Hamas dan langkah Washington berikutnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka