Jakarta (KABARIN) - Nothing, perusahaan ponsel asal Inggris, baru aja ngenalin alat baru berbasis AI yang dinamai Playground. Lewat fitur ini, pengguna bisa bikin aplikasi hanya dengan perintah teks lalu langsung jalan di platform yang mereka sebut Essential Apps.
Saat ini Playground bisa dipakai buat bikin aplikasi sederhana. Contohnya pelacak penerbangan, ringkasan jadwal rapat berikutnya, sampai hewan peliharaan virtual. Kalau mau, pengguna juga bisa ngoprek aplikasi yang udah ada di Essential Apps biar lebih sesuai kebutuhan.
Tapi Nothing ngaku Playground belum bisa dipakai untuk bikin aplikasi layar penuh. Teknologinya masih dalam tahap pengembangan jadi fiturnya masih terbatas.
Peluncuran Playground datang beberapa minggu setelah Nothing dapet suntikan dana segar 200 juta dolar AS dari Tiger Global. CEO Nothing, Carl Pei, bilang kalau perusahaannya nggak cuma mau bikin perangkat keras, tapi juga lagi fokus mengembangkan sistem operasi yang makin personal berkat AI.
"Sesuatu yang selalu mengganggu saya adalah mengapa kita tidak meningkatkan perangkat lunak? Banyak orang melihat apa yang dilakukan perusahaan besar seperti Apple dan mengikutinya karena itu adalah cara yang lebih aman," ujar Pei.
Ia juga nyindir kalau perkembangan software terasa lambat. Menurutnya, AI bisa jadi terobosan biar sistem operasi makin personal karena perangkat punya banyak data tentang pengguna yang selama ini belum dimanfaatkan.
Selain Playground, Nothing juga pernah rilis aplikasi AI bernama Essential Space. Aplikasi ini bisa dipakai untuk berbagi screenshot, rekam catatan suara, sampai transkripsi rapat. Meski begitu, fitur serupa sebenernya juga udah ada di sistem operasi ponsel modern atau bisa ditambah lewat aplikasi pihak ketiga.
Saat ini semua layanan AI dari Nothing masih gratis. Pei menegaskan perusahaan lebih fokus membangun komunitas aktif yang mau berkontribusi dan ngasih feedback dibanding langsung ngejar keuntungan.
Walaupun dikenal dengan desain smartphone yang nyentrik, pangsa pasar Nothing masih kecil banget dibanding raksasa teknologi kayak Apple, Samsung, Xiaomi, Oppo, atau Huawei. Data IDC nunjukin kalau Nothing baru pegang kurang dari satu persen pasar ponsel global.
