SPBU Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina gegara ada kandungan etanol

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, mengungkapkan adanya perubahan dalam rencana pasokan bahan bakar. Beberapa SPBU, termasuk Vivo dan BP, memutuskan batal membeli base fuel atau bahan bakar minyak dari Pertamina.

Keputusan tersebut disebabkan adanya kandungan etanol dalam bahan bakar yang disediakan Pertamina. Hal ini memengaruhi keputusan pembelian dan penyesuaian pasokan bagi kedua perusahaan SPBU tersebut.

“Vivo membatalkan untuk melanjutkan setelah setuju (membeli) 40 ribu barel (base fuel), akhirnya tidak disepakati lagi,” ujar Achmad saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, PT Vivo Energy Indonesia sempat sepakat menyerap 40 ribu barel dari total 100 ribu barel yang diimpor Pertamina. Namun mundurnya Vivo disebabkan temuan etanol sekitar 3,5 persen pada hasil uji lab base fuel yang diimpor.

Meski kandungan etanol tersebut masih berada dalam ambang batas yang diperbolehkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yaitu di bawah 20 persen, Achmad menyebut hal itu jadi alasan SPBU swasta menolak melanjutkan pembelian.

Tidak hanya Vivo, BP-AKR juga membatalkan kesepakatan membeli BBM dari Pertamina. Akibatnya, tahap negosiasi business to business atau B2B kembali ke titik awal dan 100 ribu barel BBM yang sudah diimpor Pertamina belum terserap oleh SPBU swasta.

Meski begitu, Achmad optimistis SPBU swasta masih bersedia bernegosiasi untuk kargo selanjutnya yang dijadwalkan tiba pekan ini. “Ini bukan masalah kualitas, tapi masalah konten,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut SPBU swasta seperti Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil awalnya setuju membeli stok BBM tambahan melalui Pertamina. Langkah ini dimaksudkan untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar yang terjadi sejak Agustus.

Kesepakatan antara pemerintah dan SPBU swasta mensyaratkan penyediaan BBM murni atau base fuel, yang nantinya akan dicampur di tangki masing-masing SPBU. Hal ini dirancang agar distribusi BBM lebih fleksibel dan kebutuhan konsumen tetap terpenuhi.

Namun hingga saat ini, belum ada SPBU swasta yang melakukan pembelian base fuel dari Pertamina. Kondisi ini menunjukkan adanya perubahan rencana atau pertimbangan lain dari pihak SPBU dalam mengambil keputusan pembelian.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka