Jakarta (KABARIN) - Novak Djokovic lagi berusaha mencari cara buat tetap bersaing dengan dua bintang muda yang lagi panas-panasnya, Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner. Tahun ini, keduanya memang jadi penguasa turnamen besar dan jadi lawan terberat Djokovic di setiap ajang.
Djokovic kembali tampil di Shanghai Masters setelah terakhir kali main di New York dan kalah dari Alcaraz. Dalam konferensi pers sebelum turnamen, ia mengaku masih berusaha menantang diri sendiri dan melihat sejauh mana bisa bersaing di setiap pertandingan.
"Saya masih berusaha semaksimal mungkin dalam situasi ini untuk menantang para pemain atau menantang diri saya sendiri terutama dan benar-benar melihat bagaimana saya bisa tampil di semua turnamen yang saya ikuti," kata Djokovic.
Petenis 38 tahun ini sempat kalah dari Sinner di semifinal Roland Garros dan Wimbledon, lalu juga tersingkir dari Alcaraz di semifinal US Open. Meski begitu, Djokovic merasa performanya di Grand Slam tetap konsisten karena selalu berhasil tembus empat besar.
"Selain pertandingan-pertandingan yang saya kalahkan dari dua pemain terbaik dunia ini, saya rasa saya bermain tenis yang sangat bagus di Grand Slam dan mencapai semifinal di masing-masing turnamen," ujarnya.
Di Shanghai, Djokovic akan memulai laga dengan melawan Marin Cilic. Jika lancar, ia bisa saja bertemu Sinner di semifinal. Head to head mereka sejauh ini diungguli Sinner dengan skor 6-4 dan petenis Italia itu bahkan menang lima kali beruntun sejak 2023. Meski catatan itu kurang bagus, Djokovic tetap optimis.
"Memang tidak ideal ketika Anda benar-benar bermain di pertandingan besar dan kalah melawan pemain terbaik dunia saat ini. Namun demikian, hal itu tidak membuat saya patah semangat untuk terus maju," ujarnya.
Buat Djokovic, motivasi bermain bukan cuma soal trofi. Ia bilang salah satu alasan terbesar adalah bisa tampil di hadapan keluarganya. Kedua anaknya, Stefan dan Tara, sering hadir menonton, bahkan sempat jadi sorotan saat Tara menari bareng Djokovic di Wimbledon.
"Anak-anak dan istri saya adalah pendukung terbesar saya dan ketika mereka berada di stadion, Anda melihat bagaimana mereka mendukung, betapa bersemangatnya mereka, peduli dan bermain dengan saya di setiap poin," ucapnya.
Meski kali ini keluarganya tidak ikut ke Shanghai, Djokovic tetap punya semangat tinggi. Ia menyebut turnamen ini penting buat promosi tenis di Asia, terutama di China yang punya basis penggemar olahraga raket sangat besar. Dengan rekor 39 kemenangan dan 6 kekalahan di Shanghai, Djokovic punya catatan manis sejak pertama kali ikut turnamen ini pada 2009.
Saat ini, Djokovic mengantongi rekor 31-10 sepanjang musim 2025 dan baru saja meraih gelar ke-100 di level tur di Jenewa. Ia juga berada di jalur tepat menuju ATP Finals yang bakal digelar November mendatang di Turin.