Shalat istikharah: Niat, doa, tujuan, hingga manfaatnya

waktu baca 5 menit

Jakarta (KABARIN) - Dalam menghadapi pilihan hidup yang sulit atau keputusan penting, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat istikharah. Shalat sunnah dua rakaat ini dilakukan sebagai bentuk permohonan petunjuk dan kebaikan kepada Allah SWT agar diberikan jalan terbaik yang sesuai dengan kehendak-Nya.

Secara bahasa, kata istikharah berasal dari bahasa Arab yang berarti “meminta kebaikan”. Dalam praktiknya, shalat ini mencerminkan ketawakal-an dan pengakuan seorang hamba atas keterbatasan dirinya dalam menentukan keputusan, serta keyakinan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Dalil dan anjuran shalat istikharah
Anjuran untuk melaksanakan shalat istikharah didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan dalam hadits sahih oleh Imam al-Bukhari. Dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi disebutkan bahwa Jabir bin Abdillah berkata:

“Rasulullah SAW mengajari kami (para sahabat) untuk salat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Qur’an. Beliau bersabda, ‘Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat sunnah dua rakaat ...’” (HR. al-Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa istikharah merupakan ibadah yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW kepada para sahabat, bukan hanya untuk perkara besar, tetapi juga untuk berbagai urusan kehidupan sehari-hari.

Niat shalat istikharah
Shalat Istikharah dilakukan dua rakaat seperti halnya shalat sunnah lainnya. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Shalat ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat. Namun, waktu yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir, bersamaan dengan waktu shalat tahajud, karena saat itu merupakan waktu yang paling mustajab untuk berdoa.

Doa setelah shalat istikharah
Setelah selesai melaksanakan shalat dua rakaat, disunahkan membaca doa istikharah sebagai berikut:


اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.”

Dalam doa tersebut, seseorang memohon kepada Allah agar ditunjukkan mana keputusan yang terbaik bagi dirinya dalam aspek agama, dunia, dan akhirat. Apabila suatu pilihan adalah baik, maka Allah diminta untuk memudahkannya. Namun jika buruk, maka Allah diminta untuk menjauhkan dan menggantinya dengan yang lebih baik.

Tujuan dan manfaat shalat istikharah
Shalat istikharah bukan hanya tentang meminta jawaban, tetapi juga merupakan sarana mendekatkan diri kepada Allah dan memohon kemantapan hati dalam mengambil keputusan. Manfaat dari shalat ini antara lain:

  • Mendapatkan ketenangan dan keyakinan dalam menentukan pilihan
  • Menghindarkan diri dari keputusan yang tergesa-gesa atau keliru
  • Meningkatkan kualitas hubungan spiritual dengan Allah SWT
  • Belajar ikhlas menerima apa pun hasil dari keputusan tersebut
  • Menjadikan Allah sebagai sandaran utama dalam setiap urusan hidup

Petunjuk setelah shalat istikharah
Petunjuk dari Allah setelah shalat istikharah tidak selalu datang dalam bentuk mimpi, sebagaimana anggapan umum. Petunjuk bisa berupa ketenangan hati, kemudahan dalam melangkah, atau bahkan hambatan sebagai tanda untuk menjauh dari pilihan tersebut. Intinya, Allah akan memberikan jalan terbaik, sesuai dengan doa yang telah dipanjatkan.

Apapun hasilnya, seorang Muslim dianjurkan untuk berserah diri dan menerima dengan lapang dada, karena yakin bahwa pilihan Allah adalah yang terbaik.

Kesimpulan
Shalat istikharah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam ketika seseorang dihadapkan pada pilihan penting. Melalui ibadah ini, seorang hamba menunjukkan kepasrahannya kepada Allah SWT, memohon petunjuk dan keberkahan atas setiap langkah yang akan diambil. Shalat istikharah bukan hanya tentang memilih antara dua hal, tetapi lebih dari itu—ia adalah wujud tawakal, doa, dan harapan agar setiap keputusan yang diambil diridhai dan diberkahi oleh Allah SWT.

Wallahu a’lam.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka